URnews

Buru Kelompok Teroris MIT, TNI Kirim Pasukan Khusus ke Poso

Anisa Kurniasih, Rabu, 2 Desember 2020 13.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Buru Kelompok Teroris MIT, TNI Kirim Pasukan Khusus ke Poso
Image: TNI memberangkatkan pasukan khusus untuk memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Selasa (1/12/2020). (Puspen TNI)

Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah memberangkatkan pasukan khusus untuk memburu kelompok Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) menggunakan Pesawat TNI AU dari Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/12/2020).

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan, pengiriman pasukan tersebut dalam rangka membantu Polri untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso, Sulawesi Tengah. Selain itu, dukungan-dukungan untuk operasi sudah dikirim secara bertahap.

Panglima mengatakan, TNI akan menindak tegas atas pelaku pembunuhan warga sipil di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi pada Jumat (27/11/2020) oleh MIT. 

“Dengan demikian, apa yang diharapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia bahwa kelompok MIT harus ditumpas. TNI akan menindak tegas atas pelaku pembunuhan yang dilakukan oleh MIT,” kata Panglima saat konferensi pers bersama Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD dikutip dari rilis resmi Puspen TNI, Selasa (1/12/2020).

Panglima pun berharap doa seluruh bangsa Indonesia agar operasi tersebut bisa berjalan dengan lancar. 

“Dengan dukungan operasi tersebut saya yakin kelompok MIT yang melakukan kejahatan atas penduduk yang tidak berdosa segera tertangkap,” harapnya.

Seperti diketahui, kelompok teroris MIT ditenggarai menjadi eksekutor sadis satu keluarga di Sigi. Kelompok ini merupakan sel-sel teroris yang dulu dibentuk Santoso, dan kini diteruskan Ali Ahmad alias Ali Kalora. 

Mereka beroperasi di Poso dan sekitar Pegunungan Parigi Moutong. Kelompok radikal ini berulangkali menebar teror, termasuk membunuh anggota Polri di Hutan Tamanjeka beberapa waktu lalu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait