URtech

Cara Google Jaga Anak Aman Berinternet

Afid Ahman, Rabu, 22 Juli 2020 10.20 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cara Google Jaga Anak Aman Berinternet
Image: Google berupaya menjaga anak aman berinternet, mulai dari durasi akses hingga penyaringan konten. (bamendacity)

Jakarta - Ketika sekolah untuk sementara waktu menjadi pembelajaran jarak jauh, anak-anak semakin lebih lama online. Bahkan di luar jam sekolah dan kelas virtual, anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat konten online.

Melihat kondisi tersebut, Google telah mengembangkan alat dan program untuk membantu keluarga menggunakan teknologi, mulai dari membantu orang tua menetapkan kebiasaan digital hingga menyediakan sumber informasi untuk mengajari anak cara berinternet yang lebih aman.

Salah satu wujudnya dengan aplikasi Family Link guna membantu orang tua menciptakan kebiasaan yang sehat untuk anak mereka yang masih kecil maupun yang sudah remaja dan mengawasi anak saat menggunakan internet di sebagian besar perangkat Android atau Chromebook.

Orang tua atau pengasuh dapat menggunakan Family Link untuk menetapkan aturan dasar digital untuk keluarga, misalnya memantau waktu pemakaian perangkat, mengatur waktu tidur, atau menetapkan batas penggunaan harian perangkat anak.

Family Link juga memungkinkan orang tua untuk mengelola aplikasi yang ada pada perangkat anak dengan memberikan batas waktu per-aplikasi, filter konten, hingga menyembunyikan aplikasi atau memblokir situs tertentu. Aplikasi ini juga bisa mengarahkan anak ke konten yang baik dengan laporan aplikasi reguler.

Google juga punya SafeSearch dan Mode Terbatas di YouTube untuk membantu menyaring konten tidak pantas dari hasil pencarian. Orang tua dapat mengaktifkan fitur ini untuk akun anak yang diawasi melalui aplikasi Family Link untuk mengontrol konten yang dapat dilihat anak.

Untuk membantu orang tua menemukan konten yang berkualitas serta sesuai dengan usia anak, Google menyediakan beberapa fitur dan aplikasi untuk mempermudah orang tua menemukan konten yang mendidik dan seru untuk anak-anak.

Sebagai contoh, tab ‘Keluarga’ (Family) di Google Play yang mengumpulkan aplikasi yang telah diberikan label rating konten aplikasi dan permainan untuk membantu memahami tingkat kedewasaan konten aplikasi, juga fitur ‘Kontrol Orang Tua’ (Parental Controls) yang dapat membatasi jenis konten yang dapat di-download atau dibeli dari Google Play berdasarkan tingkat kedewasaan.

Google turut menghadirkan YouTube Kids didesain khusus untuk anak-anak, tetapi orang tua akan tetap memiliki kontrol. Aplikasi ini menggunakan kombinasi antara filter, masukan pengguna, dan moderator konten untuk memastikan video di YouTube Kids bersifat ramah keluarga, sehingga anak dapat menjelajahi katalog konten dalam lingkungan yang lebih aman.

Saat ini YouTube Kids bisa diakses melalui desktop di 79 negara, termasuk Indonesia.

Juga tersedia beragam eksplorasi sejarah, budaya, dan wisata Indonesia secara virtual di Google Arts & Culture dan Google Maps, juga konten edukasi menarik dari kreator lokal di playlist Belajar #SamaSaya di YouTube.

“Di Google kami percaya anak-anak harus dapat terlindungi agar dapat mengoptimalkan manfaat baik teknologi, sementara orang tua juga merasa percaya diri membiarkan mereka menjelajah online," ujar Ryan Rahardjo, Head of Public Affairs, Asia Tenggara, Google Asia Tenggara.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait