URguide

Cara Tepat Beri Pertolongan Pertama pada Korban Hipotermia

Itha Prabandhani, Senin, 3 Agustus 2020 16.38 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cara Tepat Beri Pertolongan Pertama pada Korban Hipotermia
Image: Ilustrasi hipotermia. (Freepik)

Jakarta - Buat kamu yang sering bepergian ke tempat yang dingin seperti laut atau gunung, kamu mesti waspada dengan bahaya hipotermia. Hipotermia adalah kondisi ketika temperatur tubuh kamu menurun drastis.

Normalnya, suhu tubuh kamu seharusnya berkisar di angka 37 derajat Celcius. Tapi, saat tubuh mengalami hipotermia, suhu tubuh bisa anjlok hingga di bawah 35 derajat Celsius.

Kamu pasti cukup sering mendengar kasus seseorang mengalami hipotermia ketika naik gunung atau berada di tempat bersalju. Sebenarnya, hipotermia tidak hanya terjadi ketika seseorang berada di tempat dingin saja. Kondisi ini juga bisa terjadi saat kamu terlalu lama berada di dalam air atau menggunakan pakaian basah.

Menurunnya suhu tubuh saat mengalami hipotermia, dapat mengakibatkan terganggunya sistem saraf & organ tubuh lainnya.

Jika tidak segera ditangani, hipotermia bisa dengan cepat melumpuhkan fungsi jantung, paru, dan organ-organ tubuh lainnya, sehingga mengakibatkan gagal jantung, gangguan sistem pernapasan, hingga kematian.

Secara umum, hipotermia dapat berkembang menjadi 3 tahap, mulai dari ringan, sedang, hingga berat, sesuai dengan gejala yang dialami korban.

Nah, sebelum menolong korban, pastikan kamu mengukur suhu tubuhnya dengan thermometer, agar kamu bisa memberikan pertolongan pertama yang tepat. Berikut gejala yang biasanya muncul dalam tahapan-tahapan hipotermia.

Hipotermia Ringan

1596447301-Hipotermia.jpgIlustrasi hipotermia. (Freepik)

Hipotermia dikategorikan masih berada pada tahap ringan kalau suhu tubuh korban berada di kisaran 32 – 35 derajat Celsius. Gejala yang muncul antara lain adanya tekanan darah tinggi, tubuh menggigil, detak jantung meningkat, napas menjadi cepat, merasa kelelahan, kebingungan, dan tubuh sulit terkoordinasi.

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah jauhkan korban dari paparan dingin, dan pindahkan ke tempat yang hangat dan kering. Jika pakaian korban basah, segera lepaskan dan ganti dengan yang kering. Bantu korban untuk berolahraga ringan sambil menghangatkan diri.

Hipotermia Sedang

1596447332-Hipotermia2-(1).jpgIlustrasi hipotermia. (Freepik)

Hipotermia dikatakan memasuki fase sedang, saat suhu tubuh terus menurun sampai di kisaran 28 – 32 derajat Celsius. Pada tahapan ini, detak jantung mulai tidak teratur dan melambat, pernapasan melambat, tingkat kesadaran menurun, pupil melebar, tekanan darah menurun, dan refleks tubuh juga menurun.

Sama seperti pada hipotermia ringan, kamu bisa membantu korban dengan memindahkannya ke tempat yang hangat dan kering, lalu kompres air hangat (jangan basah) pada bagian leher, dada, atau selangkangan, tempat adanya arteri.

Hindari untuk mengompres bagian lengan dan kaki, karena dapat membuat suhu inti tubuh semakin menurun. Jika korban masih sadar, berikan minum air hangat.

Hipotermia Berat

1596447356-Hipotermia3-(2).jpgIlustrasi hipotermia. (Freepik)

Kondisi hipotermia yang dikatakan parah bila suhu tubuh kurang dari 28 derajat Celsius. Pada tahap ini, korban mulai mengalami sulit bernapas, pupil tidak reaktif, gagal jantung, henti jantung, dan edema paru.

Korban juga biasanya sudah tidak sadarkan diri. Kondisi ini sangat berbahaya, sehingga perlu mendapatkan pertolongan medis secepatnya.

Sementara belum mendapatkan pertolongan medis, kamu bisa membaringkan korban di tempat datar dan posisikan kaki lebih tinggi dari posisi jantung. Beri kehangatan dengan memberi tubuh korban selimut tebal, pakaian berlapis-lapis, atau kantong tidur.

Hindari untuk memberikan bahan panas secara langsung ke kulit. Mandi air hangat atau mendekatkan lampu panas, dapat merusak kulit dan suhu panas tinggi dapat mengacaukan detak jantungnya.

Selain itu, jangan berikan minuman beralkohol atau rokok kepada korban. Alkohol justru akan menghambat proses penghangatan. Sedangkan rokok akan mengganggu sirkulasi darah yang diperlukan untuk menghangatkan tubuh.

Jika korban mulai kehilangan tanda-tanda kehidupan seperti pernapasan atau detak jantung berhenti, segera lakukan bantuan pernapasan dan teknik CPR (resusitasi jantung).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait