URtrending

Catatan Erupsi Gunung Merapi Sejak 2019 hingga 21 Juni 2020

Kintan Lestari, Minggu, 21 Juni 2020 17.18 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Catatan Erupsi Gunung Merapi Sejak 2019 hingga 21 Juni 2020
Image: Gunung Merapi erupsi Minggu (21/6) pagi tadi. (Instagram @bpptkg)

Yogyakarta - Minggu (21/6) pagi tadi Gunung Merapi erupsi sebanyak dua kali, yaitu pukul 09.13 WIB dan pukul 09.27 WIB.

Pada erupsi pertama pukul 09.13 WIB tercatat di seismogram dengan amplitud0 75 mm dengan durasi 328 detik. Sementara di erupsi kedua tercatat amplitudo 75 mm dengan durasi 100 detik.

Terekam di CCTV Sta. Merbabu tinggi kolom erupsi mencapai ± 6.000 meter dari puncak yang mana arah angin saat erupsi ke barat. Itu menyebabkan hujan abu berintensitas tebal sampai ringan di sejumlah wilayah.

Situs Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan kronologi erupsi Merapi yang terjadi pagi ini.

Sejak tahun 2019 hingga hari ini Gunung Merapi tercatat sudah mengeluarkan letusan sebanyak 15 kali. Dari 15 letusan itu, diketahui bahwa letusan eksplosif bisa datang tiba-tiba atau sebelumnya didahului oleh peningkatan aktivitas vulkanik.

Meski sebelumnya didahului oleh peningkatan aktivitas vulkanik, tetapi bentuknya yang beragam dan tidak konsisten tidak dapat dijadikan indikator akan terjadinya letusan eksplosif. Namun adanya peningkatan aktivitas vulkanik meningkatkan peluang terjadinya letusan eksplosif.

Sebelum erupsi pagi tadi, sejak tanggal 8 Juni lalu telah terjadi peningkatan kegempaan yang didominasi peningkatan jumlah gempa vulkano-tektonik dalam (VTA). Hari Sabtu, 20 Juni 2020, jumlah gempa VTA mencapai 18 kali. Dalam periode tanggal 8-20 Juni telah terjadi gempa VTA sebanyak 80 kali.

Peningkatan gempa VTA pernah terjadi pada periode Oktober 2019-Januari 2020 dengan energi yang lebih besar. Namun saat itu tidak diiringi dengan letusan.

Merapi masih akan terus meletus. Letusan-letusan eksplosif ini sebagai indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih berlangsung. Masyarakat perlu mewaspadai ancaman dari letusan Merapi yaitu awan panas dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan < 3 km berdasarkan volume kubah yang sebesar 200.000 m3 berdasarkan data drone 13 Juni 2020.

1592734614-grafik.jpgSumber: (Instagram @bppktg)

BPPTKG menetapkan status waspada pada Gunung Merapi sejak 21 Mei 2018. BPPTKG meminta masyarakat tetap tenang dan menjaga jarak sampai radius 3 km dari puncak Merapi. Bagi masyarakat yang berada di luar radius 3 km, bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala. 

Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan G. Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website BPPTKG, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait