URstyle

'Catcalling' Wisatawan Bisa Cemari Reputasi Pariwisata Indonesia

Elya Berliana Prastiti, Senin, 19 September 2022 21.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
'Catcalling' Wisatawan Bisa Cemari Reputasi Pariwisata Indonesia
Image: Sandiaga Uno (Instagram @SandiUno)

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa perbuatan catcalling yang terjadi kepada wisatawan bisa mencemari citra dan reputasi pariwisata Indonesia yang ramah.

Pernyataan tersebut menanggapi video yang viral di TikTok melalui akun @miaerlina. Dalam video itu diduga ada catcalling terhadap seorang wisatawan yang sedang mengunjungi destinasi wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sandi mengatakan, catcalling itu adalah tindakan yang jahat terhadap wisatawan atau siapa saja, biasanya lawan jenis. 

“Misalnya di satu daerah ada seseorang yang disambut dengan siulan atau ucapan-ucapan seperti ‘hai cantik, mau dianterin gak?’ Atau ‘minta dong nomor WA-nya (WhatsApp)’, dan its so super annoying,” kata Sandi dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, mengutip ANTARA, Senin (19/9/22).

Sandi mengaku bisa merasakan apa yang dirasakan oleh wisatawan nusantara tersebut. Ia pun menegaskan agar tidak ada yang boleh melakukan hal seperti itu, karena pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia baru saja bangkit.

“Tadi saja saya baru kasih hadis dari Rasulullah, bahwa ‘barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.’ Jadi itu sudah ada hadisnya, kita harus memuliakan tamu, jangan di-catcalling, and please stop," ujarnya.

Dia kembali menjelaskan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan pemerintah, asosiasi, dan dunia usaha di NTB yang telah sepakat memberikan edukasi kepada para pelaku pariwisata dan masyarakat setempat agar kejadian catcalling tidak terulang lagi. 

Hal tersebut mempertimbangkan citra NTB yang juga menjadi destinasi pariwisata muslim.

"Ini cuma kelakuan beberapa oknum yang harus kita berikan peringatan agar tidak diulang lagi," kata Sandi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait