URsport

Cerita AC Milan yang Terus Diuntungkan Penalti

Rezki Maulana, Minggu, 10 Januari 2021 20.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cerita AC Milan yang Terus Diuntungkan Penalti
Image: AC Milan yang terus diuntungkan penalti. (twitter @RafaelLeao)

Milan - AC Milan dan penalti lengket sekali bak pengantin baru. Rossoneri kembali mendapat hadiah sepakan 12 pas saat mengalahkan Torino 2-0.

Usai kekalahan dari Juventus, Milan butuh kembali ke jalur kemenangan saat menjamu Torino di San Siro, Minggu (10/1/2021) dini hari WIB. Kabar baiknya untuk Milan, Zlatan Ibrahimovic sudah bisa bermain lagi setelah absen tiga pekan karena cedera betis.

Meski Milan masih tetap oke tanpa kehadirannya, Ibrahimovic tetap dibutuhkan. Tapi, Milan masih menyimpan Ibrahimovic di bangku cadangan dan mengandalkan Rafael Leao di lini serang bareng Brahim Diaz.

Ditopang Franck Kessie dan Sandro Tonali di lini tengah, Milan sudah menekan Torino sejak menit awal. Mumpung lawannya adalah penghuni zona degradasi, Milan memaksimalkan betul keuntungan bermain di kandang sendiri.

Tapi, Milan baru bisa mencetak gol pada menit ke-25 saat Brahim Diaz mendapat bola dari Theo Hernandez dan kemudian mengopernya kepada Rafael Leao di tepi kotak penalti. Dengan sekali sepak, bola dihujamkan ke gawan Salvatore Sirigu.

Bagi Leao, ini adalah gol ketiga dari lima pertandingan terakhir, setelah tak mencetak gol di empat pertandingan sebelumnya. Milan cuma butuh waktu kurang dari 10 untuk bisa memperlebar jarak atas Torino.

Ini setelah Diaz dilanggar oleh Andrea Belotti dan Franck Kessie sebagai eksekutor sukses menaklukkan Sirigu. Bagi Milan, ini adalah penalti ke-20 sejak musim lalu, cuma kalah dari Lazio dengan 25 penalti di lima liga top Eropa.

Rinciannya, Milan mendapat 9 penalti pada musim 2019/2020, dan 11 penalti di musim 2020/2021, total penalti terbanyak musim ini.

Milan juga setidaknya mencetak minimal dua gol per laga di 16 pertandingan liga pertama, tak ada yang punya catatan lebih baik ketimbang Milan selain Inter Milan dengan 16 kali pada tahuh 1950-an.

Skor 2-0 bertahan hingga laga usai dan Milan mengukuhkan diri di posisi puncak klasemen dengan 40 poin dari 17 laga, hanya lebih jelek ketimbang 42 poin di musim 2003/2004. Bisakah Milan terus melaju?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait