Cerita Pengalaman Main Instagram, Jokowi Bikin Nadiem Ketawa

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) termasuk pengguna aktif di media sosial, termasuk Instagram.
Jokowi pun membagikan sejumlah pengalamannya nih selama berselancar di Instagram lewat akunnya @jokowi.
"Di Instagram saya banyak yang menawarkan obat penggemuk badan. Ini apa?," canda Jokowi saat membuka acara Microsoft Digital Economy Summit //DevCon/ di Jakarta, Kamis (27/2) sebagaimana dikutip Antara.
Candaan tersebut terlontar ketika sedang membahas cara penduduk Indonesia menggunakan platform digital dalam rangka berkegiatan ekonomi digital.
Peserta dan tamu undangan di acara tersebut, termasuk diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tertawa mendengar cerita sang presiden.
Baca juga: Banjir di Istana Era Soekarno, SBY, hingga Jokowi
Menurut Jokowi, orang Indonesia dinilai mampu melihat celah untuk berdagang online.
Bukan hanya menawarkan obat penggemuk badan, Jokowi mengaku menemukan komentar berupa penawaran krim pemutih kulit maupun obat peninggi badan.
Sementara itu saat membahas pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, Jokowi mengatakan bahwa perusahaan rintisan atau startup mampu mendukung ekonomi digital di Indonesia.
Saat ini, jumlah perusahaan startup mencapai 2,193 di Indonesia. Empat perusahaan diantaranya sudah menjadi unicorn dan satu telah meraih title decacorn.
"Salah satu (pemimpin) unicorn saya jadikan menteri," kata Jokowi, merujuk pada Mendikbud Nadiem Makarim, yang pernah menjabat sebagai CEO Gojek.
Baca juga: 74 WNI Kru Kapal Diamond Princess Minta Dijemput Jokowi
Melansir Antara, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia memang tergolong cepat. Di 2015 saja tercatat ekonomi digital memiliki nilai 8 miliar dolar Amerika Serikat (AS), naik menjadi 40 miliar dolar AS pada 2019.
Pada masa yang akan datang, Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan bernilai 133 miliar dolar AS pada 2025.
Dengan begitu, Jokowi pun berharap ekonomi digital bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat, antara lain menciptakan lapangan kerja baru sampai meningkatkan pemasaran produk dalam negeri, termasuk yang berasal dari UMKM.
Presiden Jokowi menginginkan Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi teknologi dan ekonomi digital, melainkan juga memanfaatkannya untuk mendorong dunia usaha yang lebih efisien.