URnews

Citayam Fashion Week Bikin Warga Risih, Wagub DKI Cari Tempat Alternatif

Alfian Muntahanatul Ulya, Minggu, 24 Juli 2022 10.22 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Citayam Fashion Week Bikin Warga Risih, Wagub DKI Cari Tempat Alternatif
Image: Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Foto: Antaranews)

Jakarta - Kehadiran fenomena remaja Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) di Dukuh Atas, Jakarta Pusat membuat risih sejumlah masyarakat DKI Jakarta yang melintasi kawasan tersebut.

Hal ini diakui oleh beberapa warga yang kesehariannya melewati kawasan Dukuh Atas, bahwa remaja SCBD yang melakukan aktivitas Citayam Fashion Week (CFW) dinilai kurang memperhatikan kebersihan lokasi itu.

"Kalau saya sendiri tidak masalah ya, toh ini tempat umum siapa saja boleh datang ke sini, cuma jaga kebersihan saja, terutama puntung rokok jangan buang sembarangan," ujar Anggi yang berprofesi sebagai karyawan bank swasta, dikutip dari Antara pada Minggu (24/7/2022). 

Anggi berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap bertindak tegas untuk mengawal fenomena tersebut agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

Salah seorang pengguna kereta rangkaian listrik (KRL), Wahyu Purnomo juga mengaku kurang nyaman ketika melintasi area tersebut lantaran dipadati oleh remaja SCBD.

"Jadi terlalu rame ya, soalnya hampir tiap hari mereka datang, buat nongkrong di sini," kata Wahyu.

Keresahan lain juga dirasakan oleh salah seorang karyawan perusahaan teknologi informasi, Ahmad Reza terhadap kerumunan remaja SCBD yang nongkrong di kawasan tersebut.

"Saya lihat mereka banyak yang nggak pakai masker, kalau bisa para petugas juga ikut menertibkan mereka yang lalai, takutnya kasus COVID-19 naik lagi," ucap Reza.

Sehubungan dengan kekhawatiran yang diungkap oleh sejumlah warga, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria diketahui juga tengah berupaya mencari tempat alternatif untuk peragaan busana Citayam Fashion Week (CFW) yang sebelumnya dilakukan di penyeberangan jalan.

"Zebra cross itu digunakan untuk menyeberang, tidak boleh untuk kegiatan lain. Tentu kami akan coba tempat terbaik untuk anak-anak kalau ingin terus melaksanakan fashion week tersebut," tutur Riza.

Menurut Riza, ada sejumlah lokasi yang bisa dijadikan sebagai opsi untuk mewadahi kreativitas remaja-remaja tersebut, salah satunya di selasar selatan Balai Kota Jakarta.

"Umpamanya bisa saja di selasar selatan itu kan enak, tempatnya enak, ada tribunnya. Bisa duduk di situ, tidak mengganggu ketertiban umum," imbuh Riza.

Tak hanya di situ, Wagub DKI juga menyebutkan pusat perbelanjaan Taman Ismail Marzuki (TIM) bisa dijadikan sebagai opsi lain untuk CFW. Lokasi tersebut merupakan usulan dari anggota DPRD DKI.

Rencana pemindahan lokasi fashion week tersebut tentu dibarengi dengan imbauan Riza yang meminta para remaja itu untuk tetap tertib dan menjaga kebersihan lingkungan. Ia juga mengingatkan agar mereka tidak pulang larut malam karena kegiatan belajar mengajar di sekolah telah dimulai.

"Sekarang ini sudah mulai sekolah. Jadi, tolong jangan tiap malem fashion week. Kalau tiap malam nanti belajarnya kapan? Juga jangan sampai tengah malam, sampai ada yang tidak sempat pulang, ketinggalan kereta. Sempat tidur di trotoar," ujarnya.

Meski aktivitas CFW yang dilakukan oleh remaja SCBD itu mendapat dukungan, namun mereka menjadi sorotan beberapa pihak salah satunya lembaga swadaya masyarakat yang kurang setuju dengan fenomena tersebut karena peragaan busana yang dilakukan mengganggu pejalan kaki dan arus lalu lintas.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait