Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire Paling Sering Kena Bully di Twitter
Jakarta - Studi dari The Alan Turing Institute dan Ofcom mengungkap fakta mengejutkan bagi dunia sepak bola dunia. Pasalnya dalam laporan itu disebut dua pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire jadi pesepakbola yang paling sering dibully netizen di Twitter selama musim lalu.
"Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire menerima jumlah terbesar dari tweet kasar," bunyi laporan yang dilihat Urbanasia pada Rabu (3/8/2022).
Dari laporan berjudul 'Tracking abuse on Twitter against football players in the 2021-22 Premier League Season' yang dipublikasi pada Selasa (2/8/2022) itu disebutkan ada hampir tiga perempat pesepakbola Premier League yang setidaknya menerima pesan kasar selama periode tersebut. Bahkan beberapa di antaranya menerima pesan kasar dari netizen setiap hari.
Laporan itu didapat berdasarkan tinjauan manual yang dilakukan para ahli menggunakan teknologi pembelajaran mesin baru yang dapat menilai tweet bernada kasar secara otomatis. Mereka menganalisis 2,3 juta tweet yang ditujukan kepada para pemain Liga Premier selama lima bulan pertama musim 2021-2022, yaitu sekitar Agustus 2021 - Januari 2022.
Hasilnya, ada sekitar 60.000 postingan yang masuk dalam kategori tweet kasar dengan 68 persen pemain top menerima setidaknya satu pesan dalam periode tersebut dan satu dari 14 pemain menerima tweet kasar setiap harinya. Sementara separuh dari semua pesan kasar itu ditujukan kepada 12 pemain yang rata-rata menerimanya 15 pesan per hari.
Adapun 10 besar pemain yang jadi 'sasaran' bully netizen itu mayoritas berasal dari klub Man United. Dari 10 pemain, hanya ada dua pemain non-United yaitu striker Tottenham Hotspur Harry Kane dan Jack Grealish dari Manchester City.
Sementara tiga besar yang jadi sasaran bully netizen di Twitter itu merupakan pemain Man United. Pada urutan pertama ada Ronaldo yang menerima 12.520 tweet kasar, kemudian disusul Maguire yang menerima 8.954 tweet kasar di urutan kedua dan Marcus Rashford yang menerima 2.557 tweet kasar di urutan ketiga.
“Temuan mengejutkan ini mengungkapkan sejauh mana pesepakbola menjadi sasaran pelecehan keji di media sosial,” kata Dr. Bertie Vidgen, penulis utama dalam laporan tersebut sekaligus Kepala Keamanan Online The Alan Turing Institute.
“Meski menangani pelecehan online itu sulit, kami tidak bisa membiarkannya begitu saja. Lebih banyak yang harus dilakukan untuk menghentikan bentuk konten terburuk untuk memastikan pemain dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa menjadi sasaran pelecehan,” pungkasnya.