URnews

Cuaca Ekstrem di Jatim Diprediksi hingga Awal 2023, Warga Diminta Waspada

Nivita Saldyni, Senin, 24 Oktober 2022 12.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cuaca Ekstrem di Jatim Diprediksi hingga Awal 2023, Warga Diminta Waspada
Image: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat tinjau banjir di Pamekasan, Rabu (2/3/2022). (Diskominfo Provinsi Jatim)

Surabaya - Bencana banjir hingga tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur sejak beberapa waktu terakhir. Hal ini disinyalir akibat dari cuaca ekstrem yang terjadi. 

Untuk itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun mengimbau warganya untuk waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga Januari 2023.

"Masyarakat harus terus waspada karena dari bulan Oktober-Januari 2023 BMKG memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem bersamaan dengan hidrometrologi membuat besar kemungkinan intensitas hujan sangat tinggi," ujar Khofifah dikutip dari keterangan resminya, Senin (24/10/2022).

Kewaspadaan yang bisa dlakukan masyarakat salah satunya dengan meningkatkan kesiapsiagaan. Terlebih pemerintah daerah harus memperhatikan rumah-rumah warga di kawasan yang rentan bencana. 

"Memang titik-titik hunian masyarakat yang rentan terdampak longsor maupun tanah retak harus dicarikan solusi secara lebih konkret," tegasnya.

Dalam hal ini, Pemprov Jawa Timur akan menyediakan tempat relokasi permanen bagi warga terdampak. Hal ini sudah dilakukan  dalam bentuk hibah tanah seluas 7.315 meter persegi milik Dinas Perkebunan Provinsi Jatim ke Pemkab Trenggalek. 

Di atas lahan itu nantinya akan dibangun hunian untuk 51 KK yang terdampak bencana longsor di Desa Sumurup, Dusun Pule, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. 

Rencananya pembangunannya bakal menggunakan anggaran BTT dengan nilai rumah senilai masing-masing Rp 50 juta.

"Nantinya akan dibangun hunian bagi warga terdampak sekitar area longsor sekaligus kandang komunal bagi hewan ternak di sekitar area baru tersebut," jelas Khofifah. 

Ia pun memastikan hibah tanah yang akan difungsikan sebagai lahan relokasi ini berlangsung cepat. Sehingga harapannya proses pembangunan hunian yang lebih aman dan terlindungi bagi warga yang terdampak bisa segera tuntas.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait