URnews

Curhat Seorang Intelijen Indonesia, Orang Tua Sendiri Nggak Tahu Pekerjaannya

Kintan Lestari, Senin, 11 Mei 2020 14.06 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Curhat Seorang Intelijen Indonesia, Orang Tua Sendiri Nggak Tahu Pekerjaannya
Image: Ilustrasi. (Pixabay/bluebudgie)

Jakarta - Setiap pekerjaan yang dilakoni tentu punya cerita tersendiri. Kamu tentunya sering bercerita mengenai pekerjaanmu di kantor, baik itu lingkungan kerjanya, teman kerja, sampai drama di kantormu.

Tapi ada satu pekerjaan yang pekerjanya tidak bisa bebas menceritakan pengalamannya saat bekerja, yaitu agen intelijen.

Baru-baru ini viral di media sosial sebuah utas dari anonim yang diposting akun @sukaseninhujann. Utas yang pertama kali diposting di quora tersebut menampilkan curhatan seseorang yang bekerja sebagai agen intelijen di Indonesia.

Orang tersebut mengaku kalau pekerjaannya hanya diketahui segelintir orang. Bahkan orang tuanya sendiri tidak tahu apa pekerjaannya. Keberadaannya juga pernah tidak diketahui selama 10 tahun. 

Pekerjaan menjadi intel diungkapkannya sangat menegangkan karena nyawa jadi taruhan serta terkadang muncul ide pengkhianatan. Itu sebabnya seorang intel tidak boleh tersebar identitasnya. Bahkan sesama intel pun kadang tak tahu teman-teman satu profesinya karena mereka bekerja berdasarkan kode encrypted yang diberikan.

Akun itu juga memaparkan kalau ada beberapa kategori intel. Ada intel yang identitasnya hanya diketahui atasannya dan intel itu sendiri, ada juga yang identitasnya hanya diketahui intel itu sendiri.

Penulis menyatakan saat menjadi intel dirinya pernah menjadi apa saja, mulai dari mahasiswa, dosen, guru sopir truk, tukang ojek, penjual ikan, dan sebagainya. Jadi wajar apabila seorang intel punya banyak identitas.

Dan setiap pekerjaan orang-orang tentu bertanya tentang gaji. Nah, penulis juga mengungkapkan berapa gaji yang diterima seorang intel. Ia mengungkap kalau dirinya tidak digaji.

"Berbeda-beda sistem gaji dari seorang intel. Saya, tidak digaji. Seperserpun saya tidak digaji," tulis si penulis.

Penulis juga mengungkap kalau dirinya tidak punya rekening bank. Lalu bagaimana cara bertahan hidup? 

Penulis anonim itu mengaku kalau dirinya difasilitasi dalam bentuk cash oleh pihak intelijen. Fasilitas yang didapat pun tidak main-main karena hal itu sepadan dengan tanggung jawab pekerjaan sebagai intelijen. Penulis menyebutkan kalau menyombongkan kekayaan tidak ada gunanya. Pasalnya setiap hari ia bekerja untuk melindungi masyarakat dari ancaman penjahat.

Semua pekerjaan tentu membuat pekerjanya mengalami depresi, apalagi agen intelijen yang bekerja bertaruh nyawa tapi tidak ada yang tahu aksinya. Sang penulis pun juga mengaku demikian. Ia bercerita meski depresi dirinya harus tetap memberi jawaban-jawaban berbeda agar psikolognya tidak tahu identitas aslinya. Itu sebabnya penulis lebih memilih rehabilitasi lewat online karena baik sang penulis dan psikolognya tidak tahu identitas masing-masing.

Sebagai intelijen, penulis menguasai beberapa jenis bela diri seperti kungfu, karate, militer martial, serta pertarungan bebas. Ia mengaku menuliskan pengalamannya sebagai intelijen karena sekarang dirinya sedang tidak bekerja atau diliburkan selama 2 tahun.

Postingan ini pun ramai dikomentari netizen. Banyak yang justru bercanda dan menyebut kalau gebetannya adalah intel karena mereka tiba-tiba menghilang.

"doi gua tiba" ngilang berarti dia intel selama ini," cuit seorang netizen.

"Ini Intel kelas kakap serius. Sering menghilang dan berpindah hati pas lagi sayang2nya," komentar yang lainnya. 

Postingan ini sendiri sudah mendapat 10 ribu lebih retweet dan disukai hampir 42 ribu orang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait