URstyle

Daftar 10 Kota Terbaik dan Terburuk di Dunia

Itha Prabandhani, Minggu, 26 Juni 2022 12.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Daftar 10 Kota Terbaik dan Terburuk di Dunia
Image: Pemandangan Kota Wina, Austria. Wina dinobatkan sebagai kota terbaik di dunia untuk hidup. (Pixabay)

Jakarta - Economist Intelligence Unit (EIU) baru-baru ini menggelar sebuah survei untuk menilai tingkat kenyamanan sebuah kota untuk ditinggali. Survei ini melibatkan 173 kota di seluruh dunia. 

Hasilnya Ibu Kota Austria, Wina, sebagai kota terbaik untuk ditinggali di tahun 2022 ini. Wina tercatat pernah mendapat predikat ini tahun 2018 dan 2019 silam. 

Peringkat kota terbaik dan terburuk di dunia berdasarkan sejumlah parameter seperti infrastruktur, stabilitas politik, budaya, akses kepada ruang terbuka hijau, serta layanan kesehatan dan pendidikan.

Melansir The National News, ranking Kota Wina sempat menurun tajam ke peringkat 12 pada awal tahun 2021, saat museum dan restoran tutup karena pandemi COVID-19. Namun, pada tahun ini, Wina berhasil menempati posisi wahid, sama seperti peringkat yang pernah disandangnya pada tahun 2018 dan 2019 lalu.

Selain Wina, sejumlah kota-kota di Eropa masih mendominasi predikat kota terbaik, yaitu Kopenhagen – Denmark, yang menempati posisi kedua, disusul Zurich dan Jenewa – Swiss, Frankfurt – Jerman, serta Amsterdam – Belanda. Selain itu, sejumlah kota di Kanada juga masuk dalam 10 besar kota terbaik di dunia.

Meski Eropa mendominasi kota terbaik di tahun ini, dua kota terkenal London dan Paris tidak masuk dalam 10 besar. Biaya hidup yang makin tinggi menjadi faktor yang membuat dua kota itu bukan kota terbaik, termasuk keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.

Sementara itu, Kota Kiev di Ukraina tidak diikutkan dalam survei tersebut mengingat situasi perang yang tengah berlangsung. Sehubungan dengan itu, Kota Moskow dan St. Petersburg di Rusia juga dinyatakan tidak lulus penilaian, menyusul adanya sanksi ekonomi dan politik dari negara Barat, ketidakstabilan politik, serta ditutupnya sejumlah perusahaan asing di negara tersebut karena konflik Rusia - Ukraina.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait