URnews

Dampak COVID-19, Gojek Tutup GoLife dan PHK 430 Karyawan

Afid Ahman, Rabu, 24 Juni 2020 08.37 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dampak COVID-19, Gojek Tutup GoLife dan PHK 430 Karyawan
Image: Image: Go-Jek

Jakarta - Pandemi COVID-19 telah memukul banyak bisnis, tidak terkecuali Gojek. Perusahaan besutan Nadiem Makarim ini menutup sejumlah layanan dan PHK 430 karyawannya.

Anjuran untuk melakukan physical distancing berimbas pada membuat beberapa layanan Gojek tidak bisa dijalankan. Di lain sisi terjadi perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik.

Akibatnya beberapa layanan Gojek mengalami penurunan permintaan signifikan. Pada akhirnya Gojek memutuskan untuk menutup GoLife dan GoFood Festival.

"Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan," ungkap Gojek dalam pernyataan resminya.

"Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020," sambungnya.

Penutupan ini memberikan imbas lain, yakni pemutusan hubungan kerja 430 karyawannya. Jumlah ini 9% dari total karyawan saat ini.

Karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan ini akan mendapat benefit termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah. Berikut adalah dukungan perusahaan bagi karyawan yang terdampak:

Pesangon: Keberlangsungan finansial menjadi perhatian terbesar saat ini. Karyawan yang terdampak akan menerima pesangon (kami menetapkan minimum gaji 4 pekan) ditambah tambahan 4 pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja.

Pembayaran gaji selama periode pemberitahuan: Kami tidak mewajibkan karyawan yang terdampak untuk bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan, supaya karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang. Namun, kami tetap akan membayar gaji mereka secara penuh.

Equity arrangement: Masa tunggu (annual cliff) bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus, sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.

Pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya: Kami akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan.

Perpanjangan asuransi kesehatan: Di tengah krisis kesehatan global ini, kami ingin memastikan bahwa kebutuhan terkait kesehatan karyawan yang terdampak tetap dapat terpenuhi. Kami akan memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020.

Perlengkapan: Karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain.

Perpanjangan program bantuan karyawan: Kami sangat memperhatikan kondisi emosional dan psikologis karyawan yang terdampak. Oleh karena itu, kami memperpanjang masa dukungan kami, mencakup program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan.

Program outplacement: mencari pekerjaan baru tidak pernah mudah, sehingga kami memberikan program outplacement yang akan membantu setiap orang untuk mencari pekerjaan.

"Secara pribadi, saya ingin meminta maaf untuk keputusan yang harus kita ambil. Kepada kalian yang harus meninggalkan Gojek, tolong diketahui bahwa ini adalah kesalahan kami berdua, saya dan Andre, bukan kalian. Kami memohon maaf kali ini telah mengecewakan kalian. Kami sangat berterima kasih bahwa kalian telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun," kata Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek.

"Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek; setiap perusahaan akan beruntung untuk memiliki kalian di dalam tim mereka dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karier kalian. Tolong jangan ragu untuk menghubungi saya langsung jika ada yang ingin kalian bicarakan,” pungkasnya.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait