URstyle

Darurat Corona, Perantau Asal Jawa Timur Diimbau Tunda Rencana Mudik

Nicita Saldyni, Senin, 30 Maret 2020 14.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Darurat Corona, Perantau Asal Jawa Timur Diimbau Tunda Rencana Mudik
Image: Khofifah saat menggelar konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (20/3/2020). (Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Banyak Pemerintah Daerah (Pemda) yang telah mengimbau masyarakatnya untuk tak merayakan Hari Raya Idul Fitri tahun ini dengan mudik ke kampung halaman, salah satunya di Jawa Timur (Jatim).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar para perantau asal Jawa Timur bisa menahan diri dengan menunda mudik lebaran di tengah pandemi virus COVID-19 saat ini.

"Biasanya para perantau mudik pada Idul Fitri, namun untuk tahun ini disarankan kalaupun ingin kembali mudik semoga bisa ditunda sampai Idul Adha," katanya kepada wartawan di Surabaya, Minggu (29/3/2020) malam.

Apalagi menurutnya saat ini Jawa Timur sudah 'sangat merah' dengan keberadaan sejumlah daerah yang terjangkit COVID-19.

Mulai dari Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Magetan, Kabupaten Sidoarjo, termasuk Kabupaten dan Kota Kediri.

Menyusul zona merah lainnya, ada Kabupaten Situbondo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jombang, hingga Kabupaten Tulungagung.

Sementara itu di Jawa Timur telah ada 90 orang di yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 per Minggu, 29 Maret 2020.

Sedangkan untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) juga ikut meningkat. Jika Sabtu jumlah ODP ada 4.568 orang, Minggu sore jumlah meningkat jadi 5.071 orang. Begitupun dengan PDP yang Sabtu berjumlah 307 orang, meningkat menjadi 336 orang di hari Minggu.

"Dari peta ini bisa dilihat betapa penyebaran COVID-19 di Jatim harus mendapatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang luar biasa dari kita semua," tegasnya.

Untuk itu ia meminta agar seluruh masyarakat Jawa Timur ikut berperan aktif dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk bersama melawan COVID-19.

Khofifah pun berharap badai COVID-19 di Indonesia segera berlalu dan aktivitas masyarakat bisa kembali berjalan normal seperti biasanya.

"Untuk kebaikan kita, kebaikan keluarga kita, tetaplah tinggal di rumah," pesan Khofifah.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait