URnews

Data Terbaru BPBD Pandeglang: 1.100 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa

Nivita Saldyni, Sabtu, 15 Januari 2022 12.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Data Terbaru BPBD Pandeglang: 1.100 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa
Image: Salah satu rumah warga yang rusak pascagempa yang mengguncang Pandeglang, Banten, Jumat (14/1/2022). Sumber: BPBD Pandeglang.

Jakarta – BPBD Pandeglang merilis data terbaru terkait dampak kerusakan pascagempa bumi M 6,7 yang mengguncang wilayah Pandeglang, Banten pada Jumat (14/1/2022) sore lalu. Menurut data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Pandeglang per Sabtu (15/1/2022) pukul 09.00 WIB, ada sebanyak 1.100 unit rumah yang terdampak. 

Dikutip dari postingan terbarunya di Instagram, BPBD Pandeglang menyebut dari 1.100 rumah warga yang terdampak itu terdiri dari 617 rumah warga yang dilaporkan rusak ringan, 269 rusak sedang dan 214 rusak berat. Adapun 28 kecamatan dan 123 desa di Pandeglang tercatat mengalami dampak gempa Banten tersebut. 

Hingga pagi ini juga tercatat ada 200 lebih warga yang telah mengungsi. Mayoritas, warga yang mengungsi adalah mereka yang tinggal di wilayah pesisir dan juga yang rumahnya hancur pascagempa.

Selain rumah warga, BPBD Pandeglang juga menerima laporan puluhan bangunan fasilitas publik yang mengalami kerusakan pascagempa tersebut. Adapun rinciannya yaitu 13 unit sekolah, 14 puskesmas, tiga kantor desa, empat masjid, dan satu tempat usaha yang ikut terdampak. Adapun kondisinya dilaporkan mengalami kerusakan ringan.

Sebelumnya, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut gempa yang terjadi di Kabupaten Pandeglang pada Jumat sore itu dirasakan kuat selama 2-4 detik di 11 lokasi di wilayah barat Pulau Jawa dan Selatan Pulau Sumatera.

Guncangan gempa itu dirasakan di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kabupaten Lebak di Provinsi Banten. Kemudian Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok di Jawa Barat. Selanjutnya adalah Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten Lampung Barat. Guncangan itu membuat masyarakat berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri.

“Sebagai antisipasi, masyarakat diharapkan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Dihimbau juga agar masyarakat tetap tenang dan memastikan informasi resmi bersumber dari pihak yang dapat dipertanggungjawabkan,” pungkas Abdul.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait