URtainment

Deddy Corbuzier Tanggapi Aksi Terorisme di Mabes Polri

Kintan Lestari, Kamis, 1 April 2021 14.27 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Deddy Corbuzier Tanggapi Aksi Terorisme di Mabes Polri
Image: Deddy Corbuzier. (Instagram @mastercorbuzier)

Jakarta - Aksi teror di Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) sore menuai perhatian banyak orang, termasuk Deddy Corbuzier.

Di podcast terbarunya yang berdurasi 13 menit 43 detik, YouTuber sekaligus presenter ini mengungkapkan pandangannya terkait aksi terorisme yang dilakukan perempuan berinisial ZA.

Menurutnya, ZA dan teroris lain adalah orang yang punya keyakinan. Meski banyak orang menyebut kalau teroris tidak punya agama. 

"Ketika dia melakukan itu ya artinya dia percaya terhadap sebuah kepercayaan atau sebuah agama. Jadi ada agamanya," ujar Deddy dalam podcast Close the Door di kanal Youtubenya, Rabu (31/3/2021).

Ayah satu anak ini pun curhat kalau dulu dia pernah dikafir-kafirkan oleh pemuka agama.

"Saya pernah dikafirkan oleh pemuka agama, dibilang acara saya jangan ditonton karena saya kafir. Ini secara tak langsung membuat orang benci dengan agama yang berbeda. Sedangkan agama Islam itu mengajarkan cinta kasih dan akhlak jadi udah nggak masuk akal," ucapnya. 

Menurutnya, orang yang mengkafir-kafirkan orang lain hanya mengadu domba dan membuat perpecahan.

Deddy Corbuzier pun kemudian membahas soal aksi yang dilakukan ZA di Mabes Polri. Ia menyoroti senjata yang dibawa ZA, yaitu airsoft gun. Disebutkannya, senjata tersebut tidak akan menewaskan orang.

Dan itu membuatnya bertanya-tanya apakah ZA mengetahui senjatanya tidak bisa menewaskan orang. Terlebih dibanding senjata polisi di Mabes Polri. Ia pun menilai ZA merupakan korban cuci otak. 

"Kalau dia nggak tahu senjatanya airsoft gun, berarti orang ini ditipu sama seseorang yang bisa mencuci otak dia untuk g**bl*k banget bawa sebuah senjata yang bukan senjata beneran masuk ke kantor polisi, nembakin polisi pakai senjata mainan," kata Deddy.

Disampaikannya lagi ini adalah masalah kepercayaan yang ditanamkan orang-orang yang 'radikal'.

"Kalau tidak ada radikalisme, yang mengajarkan orang seperti ini tuh apa. Paham apa yang mengajarkan ini," pungkasnya.

Dari peristiwa teror di Mabes Polri, Deddy pun mengajak semua orang untuk melawan aksi semacam itu.

"Kita ini orang-orang yang normal, waras, berpikiran jernih, masih NKRI, kita harus lawan ini," pungkasnya.

"Kalau kitanya diam saja, paham-paham seperti ini bisa mengadu domba. Nggak bisa didiemin. Anda apapun agamanya harus berani ngomong. Untuk apa? Untuk ngelawan orang-orang yang suka mengkafir-kafirkan semua orang di luar apa yang dia yakini yang akhirnya membuat orang-orang bodoh seperti tadi percaya harus memusuhi agama lain. Itu yang harus kita lawan," tambahnya lagi.

Bintang 44 tahun itu pun mengajak rekan sesama artis dan influencer untuk melawan radikalisme.

"Yuk temen-temen artis, selebriti, yang punya toa besar bicaralah. Bicaralah tentang NKRI, tentang persatuan. Kalau misalnya ada oknum-oknum yang tiba-tiba mau ngadu domba lawanlah dengan cara Anda sendiri. Jangan cuma diem aja," ujar Deddy.

"Anda selebgram lawanlah dengan cara Anda, jangan takut karena mereka menjadi merajalela karena mereka tahu kita takut. That's the only things happens. Kita lawan balik, nggak usah dengan perang angkat senjata, dengan opini kita supaya mempersatukan bangsa Indonesia. Itu aja," tutupnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait