Dentuman Keras Dini Hari di Jakarta Bukan dari Gunung Anak Krakatau, Lalu Suara Apa?

Jakarta - Media sosial Twitter heboh dengan dentuman dan getaran keras yang terdengar Sabtu (11/4/2020) dini hari antara pukul 01.00 - 02.00 WIB. Kabar menyebutkan, hal itu ada hubungannya dengan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Erupsi Gunung Anak Krakatau mengalami dua kali erupsi semalam Jumat, 10 April 2020. Letusan pertama terjadi pukul 21.58 WIB dan 22.35 WIB.

Twitter pun langsung heboh. Meski banyak yang percaya bahwa dentuman itu berhubungan dengan letusan Gunung Anak Krakatau namun banyak juga yang tidak percaya.

“Ledakan terjadi antara jam 10 sampai jam 11 malam, nggak mungkin dentumannya baru terdengar dini hari,” tulis salah satu netizen.

Apalagi sejumlah netizen yang mengaku tinggal di pesisir di dekat Gunung Anak Krakatau mengaku tidak mendengar dentuman atau merasakan getaran. Namun mereka mengaku mencium bau belerang.

“Saya tinggal di pesisir nggak dengar dentuman apa-apa, kok kalian heboh? Tidak ada dentuman,” tulis salah satu netizen.

Soal hal ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) sudah buka suara. Lewat akun Instagramnya, PVMB menyebut bahwa suara dentuman itu bukan dari Gunung Anak Krakatau.

"Bukan (berasal dari Anak Krakatau), karena letusannya dikategorikan miskin akan gas, lebih bersifat aliran," kata Kepala Bidang Gunung Api PVMBG Hendra Gunawan.

Menurutnya, letusan Gunung Anak Krakatau semalam relatif kecil. Dia mengaku sudah mengecek ke Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau  di dekat Pantai Carita.

“Tidak terdengar bunyi letusan sejak kemarin malam. Karena memang letusannya relatif kecil (tinggi letusan 600-an meter dari muka air laut)," jelas Hendra.

Jika dentuman keras itu bukan berasal dari Gunung Anak Krakatau, lalu suara apa?