URnews

Diberi Ucapan Selamat oleh Menag Yaqut, Ini Fakta Ajaran Baha'i

Griska Laras, Jumat, 30 Juli 2021 12.22 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Diberi Ucapan Selamat oleh Menag Yaqut, Ini Fakta Ajaran Baha'i
Image: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Dok. Kemenag)

Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menuai banyak kritik usai mengucapkan selamat Hari Raya Naw-Ruz kepada umat Baha'i.

"Kepada saudaraku masyarakat Baha'i dimanapun berada, saya mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Naw Ruz 178 EB," kata Menag Yaqut dalam rekaman video resmi di YouTube Kementerian Agama pada 26 Maret lalu.

Ucapan Menag Yaqut kepada umat Baha'i ini menjadi sorotan publik hingga sempat menempati trending topik Twitter, Selasa (27/7/2021). Banyak netizen yang mempertanyakan kepercayaan tersebut. Sementara beberapa netizen lain mengkritik Yaqut dan menudingnya sok toleran, namun tidak melihat sejarah panjang ajaran Baha'i.

"Atas nama toleransi, semua dikasih ucapan selamat. Sejak kapan Baha'i jadi agama resmi di Indonesia," cuit seorang netizen.

"Lukman Saifuddin, Menag periode sebelumnya tidak meresmikan Baha'i sebagai agama resmi. Sementara Yaqut malah ucapkan selamat Hari Raya Naw-Rus 178 EB bagi umat Baha'i Maret 2021 lalu,"komentar netizen lain.

Mengenal Ajaran Baha'i

Agama Baha'i lahir pada 23 Mei 1844 di Persia, bertepatan dengan kemunculan Ali Muhammad yang bergelar Bab.

Penganut ajaran Baha'i percaya kedatangan Bab merupakan pintu gerbang kerajaan Tuhan di bumi. Bab juga berperan sebagai utusan Tuhan yang mempersiapkan kedatangan utusan Tuhan lainnya, Bahaullah. Bahaullah memiliki nama asli Mirza Husayn Ali.

Baha'i secara harfiah bermakna 'pengikut ajaran kemuliaan'. Agama ini memiliki kitab suci bernama Aqdaz dan merayakan Hari Raya Nauruz setiap tanggal 21 Maret.

Umat Baha'i mengerjakan sembahyang 3 kali sehari. Sekilas cara sembahyang umat Baha'i mirip dengan salat yang dikerjakan umat muslim, namun ada beberapa gerakan yang berbeda.

Selain gerakan, perbedaan sembahyang juga terletak pada arah kiblat. Jika umat muslim salat menghadap Mekah, maka umat Baha'i sembahyang menghadap kota Akka-Haifa di Barat Laut.
 
Dikutip situs bahai.id, ajaran Baha'i dibawa ke Indonesia oleh dua orang utusan Baha'ullah, yakni Sulayman KhanTunukabani (Jamal Effendi) dari Iran dan pemuda Iraq Sayyid Mustafa Rumi.

Dua orang tersebut menginjakan kaki di Batavia tahun 1885. Mereka lalu berkeliling ke sejumlah daerah, seperti Surabaya, Bali, Makassar, dan Parepare.

Saat ini ada sekitar 5 ribu penganut ajaran Baha'i di Indonesia. Sementara di dunia ada sekitar 6 juta umat Baha'i yang tersebar di 191 negara.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait