URnews

Diduga Depresi, Ibu Bunuh Anak Banjir Simpati dari Netizen

William Ciputra, Rabu, 23 Maret 2022 11.55 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Diduga Depresi, Ibu Bunuh Anak Banjir Simpati dari Netizen
Image: Pelaku kasus ibu bunuh anak di Brebes. (Repro)

Jakarta - Kanti Utami. Nama tersebut menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Pasalnya, sosok ibu tiga anak itu tega membunuh anaknya dengan alasan tidak mau melihat sang anak menderita. 

Kanti Utami (KU) memiliki tiga orang anak. Penganiayaan yang dilakukan KU menyebabkan satu orang anaknya meninggal dunia, sedangkan dua anaknya yang lain terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit. 

Penganiayaan itu dilakukan KU pada Minggu, 20 Maret 2022 di Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Saat ini KU sudah diringkus Polres Brebes untuk mempertanggungjawabkan tindakannya. 

Terbaru, Kapolres Brebes, AKBP Faisal Febrianto menjelaskan, KU akan menjalani pemeriksaan kejiwaan. Dari tes kejiwaan yang sudah dilakukan, kata Faisal, KU masih belum stabil dan memberikan jawaban ‘ngelantur’. 

Dugaan sementara, KU mengalami depresi sehingga melakukan tindakan kejinya itu. Bahkan polisi menyebutkan bahwa KU mengaku mendapat bisikan gaib sehingga tega menghabisi nyawa anaknya sendiri. 

Kanti Utami merupakan seorang wanita yang berprofesi sebagai makeup artist atau MUA. Hal itu diketahui dari akun Facebook KU yang sering mengunggah foto dirinya sedang bekerja merias untuk berbagai keperluan. 

Setelah kasus ini terungkap, akun Facebook KU masih aktif dan mendapat banyak kunjungan. Bahkan akun dengan 919 teman menjadi trending di jejaring media sosial tersebut. 

Pantauan Urbanasia pada Rabu (23/3/2022) menunjukkan bahwa dua unggahan terakhir KU menjadi yang paling banyak dikomentari warganet. Satu unggahan mendapatkan 1,9 ribu komentar dan unggahan yang lain mendapatkan 2,4 ribu komentar. 

Komentar netizen pun beragam. Beberapa di antara mereka mengecam tindakan KU, namun ada juga yang menunjukkan simpati kepada pelaku. Simpati itu disampaikan melihat adanya dugaan depresi yang dialami KU. 

Selain itu, informasi terkait suami KU juga menambah warganet untuk bersimpati. Bahkan ada yang warganet yang meminta agar suami KU turut disorot dalam masalah ini. 

“Jangan mbak Kanti terus yang dibahas, kasian lah. Coba sorot suaminya dan keluarga mertuanya seperti apa, mereka yang menyebabkan Mbak kunti jadi seperti ini,” tulis seorang netizen. 

“Mbak Kanti depresi pasti ada sebabnya, selidiki dulu orang terdekatnya. Jangan Mbak Kanti terus yang disorot,” tulis netizen lain. Komentar-komentar mereka sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar. 

Sementara salah seorang netizen lain ikut membagikan pengalamannya saat mendidik anak. Menurutnya, terkadang memang ada tekanan saat anak rewel dan pikiran sedang ‘ruwet’ menghadapi banyak persoalan. Hal itu ditambah dengan tidak adanya dukungan. 

“Terkadang anak yang nggak tahu apa pun kena dampak emosi kita, namun setelah anak tertidur ada rasa penyesalan di diri karena marah-marah kepada anak yang nggak tahu apa-apa. Apalagi ibu Kanti ini, setelah sadar, akan ada rasa penyesalan terhadap apa yang ia lakukan. Tanpa kita judge dan salah kan, ia mungkin sudah merasa bersalah. Kita hanya mampu menilai dari luar, tapi tidak tahu apa yg ia rasakan dan alami. Memang yang ia lakukan salah, tapi kita nggak berhak menghakimi seseorang telah berlebihan. Kita perlu merangkul ibu ini, agar nggak sendirian,” tulisnya. 

Di antara netizen juga ada yang mengajak netizen lain untuk mendoakan yang terbaik kepada KU, alih-alih menghujat.

“Daripada menghujat lebih baik kita doakan supaya dia kembali ke jalan Allah, dan sebelum bicara macam-macam lebih baik kalian diam. Kita tidak tahu apa yang terjadi kepada dia. Berkaca sebelum bicara dan mencela karena orang yang baik tidak akan mencela orang lain walaupun dia tahu orang itu salah,” tukasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait