URtainment

Digelar Virtual, Sejumlah Musisi dan Ilmuwan Bakal Meriahkan Disrupto Fest

Anisa Kurniasih, Selasa, 7 Juli 2020 20.15 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Digelar Virtual, Sejumlah Musisi dan Ilmuwan Bakal Meriahkan Disrupto Fest
Image: Disrupto Festival (Istimewa)

Jakarta - Festival teknologi dan sain  Disrupto Fest akan kembali digelar di Indonesia nih guys pada 17-18 Juli 2020.

Mengangkat tema Exploration and Experimentation, festival ini mengajak kita untuk menjajaki tantangan dan kesempatan yang akan dihadapi manusia di masa akan datang.

Festival  yang kali ini dilaksanakan secara virtual akan dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G. Plate. Nah rencananya, acara ini akan menghadirkan beragam inovator dunia yang menyajikan eksplorasi dan eksperimentasi untuk membantu kelangsungan hidup manusia di masa depan loh.

“Berangkat dari Visi Indonesia 2045 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo bahwa pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia nanti di 2045 kita harus mencapai posisi sebagai negara maju maka dibutuhkan upaya segala industri dan sektor kehidupan untuk berubah menuju arah yang lebih baik,” ungkap Gupta Sitorus, CEO dan Partner dari Disrupto, lewat keterangan resminya, Senin (7/7/2020).

Menurutnya, salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah terus mengeksplorasi seluruh ruang pikiran dan berbagai potensi inovasi yang ada di negara ini dan bereksperimentasi dengan segala kemungkinan.

“Atas dasar itu Exploration Experimentation menjadi tema besar yang dibahas pada seluruh sesi Disrupto Fest 2020,” ungkapnya lebih lanjut.

Festival teknologi dan sains yang pertama kali dilakukan secara virtual  di Indonesia ini akan memperlihatkan kemajuan teknologi dan sains yang telah dicapai manusia. Sekaligus, membuktikan esensi keberadaan teknologi untuk membantu kelangsungan hidup manusia dan menjawab berbagai tantangan yang akan dihadapi manusia di masa depan.

Beberapa tantangan yang menjadi highlight dalam festival Disrupto kali ini antara lain prediksi pandemi di masa depan yang bisa lebih parah daripada COVID-19 yang kini menginfeksi lebih dari 3 juta orang dan ancaman kelaparan dan krisis pangan global setelah pandemi.

Untuk itu Disrupto Fest 2020 menghadirkan para ilmuwan kaliber dunia seperti Mark Post yang akan bicara tentang daging buatan dari sel kultur dan Nanshu Lu, pengembang tato elektronik yang dapat digunakan untuk mengecek kondisi kesehatan penggunanya.

Selain dua nama tersebut, gelaran yang tahun lalu dihadiri lebih dari 17.000 pengunjung, 165+ pembicara, 100+ wartawan, dan 40+ exhibitors ini juga akan turut menghadirkan para inovator pada bidangnya masing-masing.

Sebut saja Ariel Ekblaw dari MIT Media Lab yang akan bicara tentang bagaimana ia membuat simulasi bermasyarakat di luar angkasa melalui Space Exploration Initiative yang ia pimpin.

Lalu, ada juga Cyril Diagne seorang artist-in-residence Google yang akan menjelaskan proyek aplikasi augmented reality untuk memindai benda nyata masuk ke dalam layar komputer, Dean Ho dari The N.1 Institute of Health National University Singapore yang akan bicara tentang sistem kecerdasan buatan untuk menemukan kombinasi terapi bagi penyakit menular.

Tidak hanya itu, Disrupto Fest 2020 juga akan menghadirkan para inovator dalam negeri seperti Irene Agrivina dari XXLab Jogjakarta yang akan bicara mengenai penemuan tekstil dari bahan limbah tahu dan tempe serta Sharlini Erliza Putri dari perusahan rintisan Nusantics yang akan bicara mengenai genomik dan kaitannya dengan visi manusia untuk tinggal di luar angkasa.

Lebih serunya lagi, Disrupto Fest 2020 juga akan menghadirkan program hiburan berupa penampilan musisi-musisi tanah air dengan genre musik yang eksploratif dan eksperimental seperti Goodnight Electric, Agatha Pricilla, Mantra Vutura, Tanayu, dan Adrian Khalif.

Festival virtual yang terbuka untuk umum ini menargetkan 200 ribu penonton dari berbagai kalangan loh, guys.

Diharapkan acara ini akan menjadi wadah untuk bertukar pikiran antara para inovator, pelaku ekonomi seperti startups, korporasi, modal ventura, dan institusi keuangan lokal maupun global. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait