URnews

Diguncang Ledakan Dahsyat, Lebanon Krisis Bantuan

Griska Laras, Rabu, 5 Agustus 2020 13.06 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Diguncang Ledakan Dahsyat, Lebanon Krisis Bantuan
Image: Petugas medis melakukan evakuasi korban ledakan di gudang bahan peledak di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). (ANTARA)

Beirut - Ledakan besar mengguncang Ibu Kota Lebanon, Beirut pada Selasa sore (4/8/2020). Ledakan yang terjadi di sebuah gedung dekat Port of Beirut ini sangat dahsyat. Getarannya bahkan terasa hingga Siprus, yang terletak 240 km dari Lebanon.  

Dilaporkan Aljazera, ledakan di pelabuhan ini diduga disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang telah disimpan di gudang di tepi laut selama bertahun-tahun.  

Ledakan besar tersebut juga memakan banyak korban jiwa. Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hassan, mengatakan ada 73 orang yang tewas dan lebih dari 4000 orang terluka dalam insiden tersebut. Dia menambahkan, jumlah korban ledakan masih terus bertambah.

Di tengah krisis bantuan medis, beberapa rumah sakit yang berada di dekat lokasi ledakan justru mengalami kerusakan parah. Dilansir New York Times, Rumah Sakit St. George hancur hingga harus ditutup. Puluhan pasien dan pengunjung rumah sakit yang terluka akibat terkena pecahan kaca dikirim ke rumah sakit lain.

"Setiap lantai rumah sakit rusak. Aku belum pernah melihat ini sekalipun, bahkan selama perang berlangsung. Ini bencana," kata Kepala Hematologi dan Onkologi Anak RS St.George dr. Peter Noun.

Kondisi ini membuat pihak rumah sakit di Beirut kewalahan karena tak cukup menampung pasien yang terus berdatangan. Alhasil mereka mengirim pasien dan korban leddakan ke rumah sakit di luar Beirut.  Palang Merah Lebanon mengirim setiap ambulan dari segala penjuru negeri  ke Beirut untuk membantu pihak rumah sakit.

Bencana ledakan yang mengguncang Ibu Kota Lebanon menghantam negeri itu di waktu yang mengerikan. Pasalnya saat ini Lebanon tengah menghadapi protes anti-pemerintahan yang sudah berlangsung sejak 2019.

Sama halnya dengan negara lainnya, Lebanon juga sedang berjuang melawan COVID-19 dan krisis ekonomi. Kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah untuk membatasi penyebaran virus makin memperburuk krisis yang sudah berlangsung lama di negara itu. Hal itu membuat Lebanon gagal membayar utang negara untuk yang pertama kalinya.

Krisis ekonomi berkepanjangan ini membuat Lira Lebanon jeblok dan memicu inflasi. Harga makanan dan kebutuhan pokok melambung. Kelaparan terjadi di mana-mana karena banyak warga Lebanon  tidak mampu membeli makanan. Sebelum COVID-19 melanda, Bank Dunia melaporkan ada 45 persen orang Lebanon berada di bawah garis kemiskinan. Menteri Sosial Lebanon, Ramzi Musharrafie, pernah mengatakan bahwa 75 persen warga Lebanon membutuhkan bantuan.

Bencana ledakan yang mengguncang Lebanon juga menarik simpati dunia. Para petinggi negara berbondong-bondong menawarkan bantuan kemanusiaan. Sejumlah selebriti dunia juga menunjukkan dukungan mereka dengan membuka penggalangan dana.

Nggak ketinggalan, orang-orang di seluruh dunia juga bersatu menyalurkan bantuan melalui media sosial. Di lini masa Twitter, akun @goldenlftv membuat sebuah utas tentang cara membantu lebanon dari krisis. Dia mengumpulkan beberapa link donasi yang bisa dilakukan untuk membantu korban di Lebanon.

Nah bagi Urbanreaders yang mau ikut berdonasi, cek langkah-langkah berikut ya!

 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait