URnews

Dihujani Kritik, Menlu Rusia Walkout dari Pertemuan G20 di Bali

Ika Virginaputri, Minggu, 10 Juli 2022 12.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dihujani Kritik, Menlu Rusia Walkout dari Pertemuan G20 di Bali
Image: Sergey Lavrov at the G20 Meeting in Bali, Indonesia, July 8, 2022 (Foto: Twitter/ @BB12_DE)

Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, melakukan aksi walkout dalam pertemuan G20 di Nusa Dua, Bali, hari Jumat (8/7/2022). 

Melansir laman United Press International, Lavrov mendadak meninggalkan ruang pertemuan di tengah sesi multilateralisme di mana banyak negara melayangkan kritik keras atas invasi Rusia ke Ukraina. 

Salah satu kritik tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken yang menuding Rusia memblokir akses perdagangan gandum Ukraina. 

"Untuk teman-teman Rusia, Ukraina bukan negara Anda," ujar Blinken dalam sebuah pertemuan tertutup. "Kenapa Anda memblokir pelabuhan-pelabuhannya? Biarkan saja gandum-gandum itu keluar," Blinken mempertanyakan. 

Sebagai informasi, Ukraina menuduh Rusia mencuri 600 ribu ton produksi gandumnya untuk dijual di pasar internasional. 

Kritik yang lebih tajam juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi. Hayashi mengajak negara-negara bersatu melawan 'aksi kekerasan' Rusia dan membuat Moskow 'membayar mahal' atas invasinya ke Ukraina. 

Menanggapi banjir kritikan dan protes tersebut, Lavrov menyesalkan pemimpin negara-negara barat malah melancarkan 'serangan' yang ditujukan kepada negaranya alih-alih membahas masalah ekonomi global. 

"Rekan-rekan dari negara barat berusaha mengalihkan pembicaraan tentang masalah ekonomi global," ujar Lavrov kepada awak media di luar Hotel Mulia. "Dari awal mereka bicara, yang mereka katakan hanya kritik keras kepada Rusia," sambungnya. 

Menyadari tingginya tensi di antara para tamu undangan, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di awal pertemuan hari Jumat sudah berusaha menengahi.

"Sudah jadi tanggung jawab kita untuk mengakhiri perang lebih cepat dan menyelesaikan perbedaan kita di meja perundingan, bukan di medan perang," ujar Retno dalam pidatonya sebelum aksi walkout Lavrov. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait