URnews

Diisukan Disharmoni dengan Andika Perkasa, Dudung Abdurachman Buka Suara

Shelly Lisdya, Kamis, 8 September 2022 08.41 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Diisukan Disharmoni dengan Andika Perkasa, Dudung Abdurachman Buka Suara
Image: ANTARA

Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman akhirnya buka suara terkait isu disharmoni dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Saya dengan Panglima TNI sampai sekarang itu masih baik-baik saja, tidak ada perbedaan apapun. Apapun perintah Panglima TNI saya jalankan" kata Dudung usai menghadiri Dialog Kebangsaan di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat, Rabu (7/9/22).

Dudung juga menegaskan bahwa hingga saat ini TNI solid tanpa ada permasalahan apapun. Menurutnya hal lumrah jika dalam organisasi terjadi perbedaan pandangan. Namun, dia memastikan, perbedaan tersebut tidak mempengaruhi soliditas di internal organisasi TNI.

"Dalam satu organisasi mungkin saya dengan Wakasad ada perbedaan, saya dengan staf saya ada perbedaan, Kasdam dengan Pangdam ada perbedaan, pejabat lama dengan pejabat baru ada perbedaan kebijakan, dan itu kan biasa," bebernya.

Jenderal Dudung pun menampik tudingan bahwa di tubuh TNI ataupun TNI Angkatan Darat terjadi perbedaan yang menyebabkan pada ketidakpatuhan.

"Perbedaan antar satu orang dengan orang yang lain, ataupun pejabat satu dengan pejabat yang lain dalam sebuah organisasi TNI bukan menjadi permasalahan utama dalam menjalankan tugas-tugas yang dijalankan oleh TNI," ungkapnya.

Isu terkait hubungan yang kurang baik antara Dudung dan Andika tersebut mulanya disinggung dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI yang digelar pada Senin (5/9/22).

Disharmoni tersebut ditandai oleh absennya salah satu pihak ketika diundang dalam satu acara yang sama. Menanggapi hal itu, saat itu Dudung menegaskan bahwa dirinya harus absen pada Rapat Kerja Komisi I DPR RI lantaran mendapatkan perintah dari Andika untuk mengecek persiapan Batalyon Infanteri 143/TWEJ di Lampung.

"Mereka akan menjalani tugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Sektor Utara," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait