URtainment

Dikaitkan dengan 'Sutradara Terganteng', Andi Bachtiar: Tongkrongin Medsos Saya

Shelly Lisdya, Jumat, 2 September 2022 08.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dikaitkan dengan 'Sutradara Terganteng', Andi Bachtiar: Tongkrongin Medsos Saya
Image: Andi Bachtiar Yusuf. (Instagram @andibachtiar)

Jakarta - Belakangan dunia perfilman menjadi sorotan karena seorang sutradara yang diduga melakukan kekerasan kepada kru perempuan.

Dalam unggahan Instagram Stories milik akun @juandini, ia menceritakan perihal kisah 'sutradara terganteng' yang melakukan kekerasan kepada kru cewek. Sutradara itu disebut telah mendorong bahkan menampar.

"Dia menyebut dirinya SUTRADARA TERGANTENG, tapi mohon maaf ya naudzubillahimindzalik yang gue lihat nggak ada ganteng-gantengnya dari mulut, perbuatan dan lain-lain," kata Juandini dalam Instagram Stories.

"Apa pantas laki-laki menampar dan mendorong perempuan???? Bukan hanya nampar dan dorong, tapi juga teriak-tteriak di HT dan Mic dengan kata-kata kasar dan didengar sama ratusan kru dan ekstras di hari itu?" bebernya.

1662032797-WhatsApp-Image-2022-09-01-at-6.45.59-PM.jpegSumber: Tangkapan layar Instagram Juandini.

Terkait persoalan itu, nama sutradara Andi Bachtiar Yusuf terseret. Namun, saat dihubungi Urbanasia pada Kamis (1/9/22), ia memilih tak banyak berbicara dan mempersiapkan pernyataan resminya terkait tuduhan atas kejadian itu.

"Besok aja mba tongkrongin socmed saya," kata Andi kepada Urbanasia melalui pesan singkat.

Sebelum Andi memberikan pernyataan, Indonesian Film Directors Club (IFDC) atau Asosiasi Sutradara Film Indonesia telah resmi mengeluarkan Andi Bachtiar Yusuf usai diduga melakukan tindak kekerasan terhadap kru di lokasi syuting.

"Setelah melakukan penilaian menyeluruh atas kasus kekerasan yang beredar melalui akun instagram @juandini, kami menyatakan telah mengeluarkan sutradara Andi Bachtiar Yusuf dari keanggotaan IFDC," tulis akun @ifdclub.

Tak hanya itu, IFDC bahkan menyarankan agar sutradara film 'Baby Blues' itu melakukan konsultasi psikologis.

"IFDC memberikan saran agar yang bersangkutan melakukan asesmen psikologi diri dan konseling di lembaga seperti Yayasan Pulih," lanjutnya.

"IFDC menolak segala bentuk kekerasan kerja dalam proses berkarya dan dalam peran sutradara di ekosistem perfilman Indonesia. Kami bersimpati dan berpihak kepada korban serta mendukung proses yang dipilihnya," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait