URedu

Dinas Pendidikan Kota Malang Perbesar Kuota PPDB Jalur Prestasi

Nunung Nasikhah, Minggu, 3 Mei 2020 13.26 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dinas Pendidikan Kota Malang Perbesar Kuota PPDB Jalur Prestasi
Image: Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun lalu di SMPN 1 Malang. (Nunung Nasikhah/Urbanasia)

Malang – Mewabahnya coronavirus disease (COVID-19) tak menghalangi Pemerintah Kota Malang khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang untuk tetap mempersipakan skema Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2020-2021.

Walikota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa di tengah situasi COVID-19 ini gelaran PPDB akan kembali dilakukan secara online.

“Sebetulnya sejak 5 tahun terakhir ini, Kota Malang selalu melakukan PPDB secara daring. Jadi saya rasa tidak akan masalah buat kami” ujarnya setelah memberikan pengarahan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, belum lama ini.

Hanya saja, kata Sutiaji, yang membuat berbeda dengan tahun lalu adalah kuota bagi siswa melalui jalur prestasi menjadi lebih besar yaitu sebanyak 30 persen.

“Ini hampir sama dengan di tahun 2018 yang lalu,” ujar Sutiaji.

“Tahun ini kami juga menambah 6 rombel baru dengan kuota kurang lebih 180 siswa. Hal ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Penambahan rombel tersebut ada di SMP Mulyorejo, SMP Gadang dan SMP Polehan,” imbuhnya.

Dengan demikian, tahun ini Kota Malang akan siap menerima peserta didik baru baik di sekolah negeri maupun swasta yang ada.

“Jumlah 14 ribu-an keluaran dari Sekolah Dasar dipastikan dapat diterima seluruhnya di sekolah SMP yang ada di Kota Malang,” jelasnya.

Sutiaji menekankan pada semua pihak untuk menjalankan aturan yang telah dibuat dan mengedepankan integritas.

Apalagi saat ini PPDB 2020/2021 mengakomodir nilai rapor. Dan hal ini membutuhkan kesungguhan, kedisiplinan dan yang utama adalah kejujuran dalam menyajikan nilai rapor.

”Jangan sampai karena ingin masuk di SMP yang diinginkan atau ingin peserta didiknya mendapatkan SMP Negeri, melakukan hal yang tidak baik,” ungkap Sutiaji.

“Pun demikian adanya, agar Disdikbud memperhatikan kemampuan atau prestasi siswa untuk ditempatkan di SMP yang benar benar melaksanakan pembinaan sesuai dengan bakat dan minat anak bersangkutan,” sambungnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait