Dinilai Arogan dan Anti Kritik, Siswa SMAN 1 Turen Demo Minta Kepsek Mundur

Jakarta - Ratusan pelajar SMAN 1 Turen, Malang, menyuarakan aspirasinya untuk meminta kepala sekolah (kepsek) mundur. Hal ini karena kepsek dinilai arogan hingga anti kritik.
Aksi demo para pelajar di lingkungan sekolah itu dilakukan pada Senin (17/10/2022). Mereka juga menulis poster keluh kesah dan tuntutan kepada kepala sekolah. Berikut tuntutan para siswa:
-#savebima
-Kami sengsara #mutasi
-Bapak Kami Rindu...
-Kami Rindu Miepra yang dulu
-Kami disini untuk dididik bukan dikebiri prestasi
-Jika tugasmu hanya mengawasi cctv lantas bagaimana anda bersosialisasi
-Turunkan bunda
-Dindik Jatim dengarkan kami
-Anda memang kepala tapi bukan pemimpin
-Mutasi KS kami
-#stoparogan ????
-19 save miepra 91
Para peserta didik menuntut Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Turen, Eny Dwi Retnowati mundur dari jabatannya. Dari salah satu siswa menyebut, jika sikap kepala sekolah itu sangat anti kritik dan cenderung arogan.
Selain itu, kepala sekolah yang baru menjabat selama satu tahun itu juga acapkali menuntut para siswa menjadi juara 1 setiap kali mengikuti perlombaan.
Kemudian kepala sekolah juga kerap melakukan hal-hal yang kurang pantas seperti selalu mengecek apakah siswi benar-benar berhalangan karena tidak melaksanakan salat di mushola sekolah.
Sementara itu, Staf Humas SMA Negeri 1 Turen, Inta Elok mengatakan, aksi demo para siswa itu sebelumnya tidak diketahui para guru. Tuntutan yang dilakukan para pelajar itu, kata dia, merupakan hal yang dirasakan selama ini.
"Materi yang diangkat anak-anak adalah anti arogansi. Tuntutan yang dilakukan para siswa itu adalah yang selama ini mereka rasakan," katanya kepada Urbanasia, Rabu (19/10/2022).
Hingga berita ini diturunkan, saat ini kepala sekolah tidak diperkenankan untuk beraktivitas di lingkungan sekolah.
"Permintaan mutasi kepsek sedang diproses di Dinas Pendidikan Provinsi. Dan kegiatan belajar mengajar berjalan normal dan kepsek sementara dilarang beraktivitas di SMANARae oleh Kacabdin Kabupaten Malang sampai keputusan turun," pungkasnya.