URnews

Dinkes: Pasien Omicron di Kota Surabaya Tinggal Satu Kasus

Nivita Saldyni, Rabu, 26 Januari 2022 21.38 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dinkes: Pasien Omicron di Kota Surabaya Tinggal Satu Kasus
Image: Ilustrasi virus Omicron. (Pixabay/Geralt)

Surabaya - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyatakan pasien COVID-19 varian Omicron di Kota Pahlawan tersisa satu orang. Satu kasus yang tersisa itu kini masih menjalani perawatan.

“Berdasarkan hasil swab ulang, satu pasien masih dinyatakan positif. Jadi yang masih dalam perawatan ada satu pasien dan mudah-mudahan segera sembuh,” kata Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina di Surabaya, Rabu (26/1/2022).

Sebelumnya, kata Nanik, ada empat pasien Omicron yang terpapar akibat melakukan perjalanan ke luar kota. Keempatnya telah dinyatakan sembuh oleh tim medis.

Lalu ada tambahan 13 orang yang terkonfirmasi Omicron. Mereka adalah orang-orang yang telah melakukan perjalanan luar kota dan terdeteksi oleh ITD (Institute of Tropical Disease) secara bergiliran. Nah, satu pasien yang kini masih dalam perawatan itu adalah satu dari 13 pasien yang telah mendapat perawatan di rumah sakit. 

Secara umum, gejala yang ditunjukkan oleh pasien yang terpapar varian Omicron di Surabaya, yaitu ringan. Namun ia meminta masyarakat tak panik dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dalam beraktivitas karena tingkat kesembuhan dari paparan varian Omicron cukup cepat.

“Varian Omicron di Kota Surabaya rata-rata menunjukkan keluhan tanpa gejala sampai dengan gejala ringan, akan tetapi kita wajib tetap waspada terhadap penyebaran varian Omicron di mana pun berada,” katanya. 

"Apabila mempunyai gejala batuk dan pilek, serta telah melakukan perjalanan dengan riwayat perjalanan luar kota yang berisiko, harap segera memeriksakan diri untuk dilakukan swab. Hal ini  sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran varian Omicron,” pesannya.

Saat ini, Nanik mengatakan, pihaknya tengah melakukan berbagai upaya mencegah penyebaran varian Omicron. Salah satunya dengan memperkuat upaya testing, tracing dan treatment atau 3T.

“Kami juga terus memperkuat upaya 3T secara agresif dan masif, kemudian memfasilitasi tempat isolasi terpusat bagi yang terkonfirmasi positif sampai sembuh,” katanya.

Dinkes Surabaya juga melakukan pengetatan dan pengawasan terhadap keluar masuknya warga luar Kota Surabaya, serta memastikan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) telah melakukan karantina sesuai SOP melalui peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo di masing-masing wilayah.

Namun, ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk konsisten dalam menerapkan prokes dalam berkegiatan sehari-hari.

“Masyarakat harus selalu patuh dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi secara tertib agar bisa terlacak jika ada kasus konfirmasi ataupun kontak erat di tempat umum. Di samping itu juga, dapat mendeteksi kapasitas layanan publik telah overload atau belum,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait