URnews

Dirjen WHO: Terlalu Dini Bagi Negara untuk Menyatakan Kemenangan Atas COVID-19

Nivita Saldyni, Rabu, 2 Februari 2022 11.27 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dirjen WHO: Terlalu Dini Bagi Negara untuk Menyatakan Kemenangan Atas COVID-19
Image: Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Dok. WHO).

Jakarta – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan negara-negara bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan atas COVID-19 dan menghentikan segala upaya untuk memutus rantai penularan. Apalagi mengingat masih banyak negara yang belum mencapai puncak kasus varian Omicron.

“Terlalu dini bagi negara manapun untuk menyerah, atau menyatakan kemenangan (atas COVID-19),” kata Tedros dalam konferensi pers, seperti dikutip dari situs resmi WHO pada Rabu (2/2/2022).

“Virus ini berbahaya, dan terus berkembang di depan mata kita. WHO saat ini melacak empat subvarian Omicron yang menjadi perhatian, termasuk BA.2,” imbuhnya.

Dilansir dari The News International, komentar ini muncul ketika Denmark menjadi negara Uni Eropa pertama yang mencabut semua pembatasan COVID-19 domestiknya pada Selasa (1/2/2022). Pelonggaran itu dilakukan ketika Denmark mencatat sekitar 40 ribu hingga 50 ribu kasus COVID-19 baru setiap harinya, atau hampir satu persen dari 5,8 juta penduduk negara itu. Hal ini pun kemudian membuat sejumlah negara lain menimbang langkah yang sama.

Padahal menurut Tedros, sejak Omicron diidentifikasi pertama kali di Afrika Setalan pada 10 minggu lalu, hampir 90 juta kasus telah dilaporkan ke WHO. Jumlah ini lebih banyak daripada kasus yang dilaporkan pada 2020.

“Kita sekarang mulai melihat peningkatan kematian yang sangat mengkhawatirkan di sebagian besar wilayah di dunia. Kami khawatir bahwa narasi yang telah berlaku di beberapa negara bahwa karena vaksin dan karena penularan Omicron yang tinggi dan tingkat keparahan yang lebih rendah, mencegah penularan tidak mungkin lagi dan tidak lagi diperlukan,” ungkap Tedros.

“Lebih banyak penularan (COVID-19) berarti lebih banyak kematian,” sambungnya.

Untuk itu, ia mengatakan bahwa langkah-langkah yang diperlukan untuk menekan penyebarannya harus dilakukan secepat mungkin, termasuk pengujian, pengawasan hingga vaksinasi. Kepala WHO ini juga menekankan perlunya untuk negara-negara terus melacak varian yang muncul, termasuk subvarian Omicron.

“Kita tidak bisa melawan virus ini jika kita tidak tahu apa yang dilakukannya. Dan kita harus terus bekerja untuk memastikan semua orang memiliki akses ke vaksin,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait