URnews

Disbud DKI Bakal Resmikan Pameran Titik Nol Meridian Batavia

Putri Rahma, Selasa, 5 Juli 2022 12.59 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Disbud DKI Bakal Resmikan Pameran Titik Nol Meridian Batavia
Image: Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana. (Dok. Disbud DKI)

Jakarta - Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta akan segera meresmikan Pameran Garis Nol (Titik Nol) Meridian Batavia di Museum Bahari, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada hari Kamis (7/7/2022) mendatang. Peresmian tersebut juga bertepatan dengan hari jadi Museum Bahari Jakarta ke-45.

Kepala Disbud DKI, Iwan Henry Wardhana mengatakan bahwa ada beberapa koleksi navigasi mengenai Garis Nol (Titik Nol) Meridian Batavia dan penjelasan lengkap tentang aktivitas pelayaran tempo dulu yang akan dihadirkan dalam pameran tersebut.

Selain itu, tujuan ruang pameran tersebut adalah untuk menjadi sebuah pengingat sekaligus untuk informasi penting bagi warga Jakarta tentang aktivitas pelayaran di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa di masa lalu.

"Kehadiran ruang pameran ini menjadi bukti masyarakat, bahwa keberadaan aktivitas pelayaran di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa pada masa lalu berada di Garis Nol (Titik Nol) meridian. Harapannya, pameran ini nantinya dapat menjadi pengingat sejarah bagi masyarakat, serta memberikan manfaat bagi keberlangsungan informasi seputar sejarah di Jakarta," kata Iwan, pada Selasa (5/7/2022).

1657000327-1disbu20220705111222.jpegPameran Garis Nol (Titik Nol) Meridian Batavia. (Dok. Disbud DKI)

Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari juga mengatakan bahwa penyelenggaraan pameran ini ditujukan untuk meluruskan persepsi dan narasi yang beredar di masyarakat selama ini mengenai titik nol kilometer sebagai acuan waktu berlayar.

"Pemahaman masyarakat mengenai titik nol atau garis nol sebagai waktu acuan berlayar itu yang ada di tugu nol kilometer Yogyakarta dan titik nol Indonesia di Pulau Weh, Sabang, Aceh, padah sebenarnya, titik nol atau garis nol yang berada di Museum Bahari ini merupakan acuan waktu yang benar saat berlayar," tutur Mis'ari.

Ia juga menjelaskan jika garis nol yang dimaksud tersebut merupakan bujur nol yang diperlukan ketika masa aktifnya perdagangan di Kawasan Sunda Kelapa pada sat itu.

Garis Nol (Titik Nol) Meridian ini berada di Menara Sinyal yang dibangun pada tahun 1839, yang pada saat ini berada di kawasan Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan Nomor 1. Gedung tersebut berada di area Menara Syahbandar di atas bekas Bastion Culemborg yang merupakan benteng sekaligus tembok pertahanan kota Batavia yang dibangun pada tahun 1645.

Di gedung tersebut tersimpan sebuah jam yang dianggap akurat dan berbagai perlengkapan lainnya. Pada atap gedung tersebut didirikan sebuah sinyal waktu yang dapat dilihat dari kejauhan. Bermodalkan sinyal harian, para awak kapal yang akan berlabuh di teluk Batavia ini bisa menyesuaikan jam kapal mereka.

1657000334-2disbu20220705111222.jpegPameran Garis Nol (Titik Nol) Meridian Batavia. (Dok. Disbud DKI)

Di masa itu, penjaga waktu sangat dibutuhkan oleh pelayar untuk menentukan posisi mereka selama perjalanan di laut, Garis Nol (Titik Nol) meridian Batavia masih sering digunakan untuk produksi peta Indonesia hingga tahun 1942 meskipun di tahun 1883 meridian Greenwich sudah diterima secara universal sebagai meridian utama.

Pada 1839 di sebelah gedung Garis Nol (Titik Nol) ini dibangun Menara Syahbandar yang berfungsi sebagai menara pengawas dan pengatur lalu lintas kapal-kapal yang akan keluar-masuk kota Batavia melalui jalur laut. Sebelum akhirnya berpindah ke pelabuhan Tanjung Priok, menara ini sempat berfungsi sebagai kantor pabean, tempat orang-orang mengumpulkan pajak dari barang-barang yang dibongkar di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait