URnews

Diungguli Joe Biden, Donald Trump Masih Klaim Menang di Pilpres AS

Shelly Lisdya, Minggu, 8 November 2020 09.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Diungguli Joe Biden, Donald Trump Masih Klaim Menang di Pilpres AS
Image: Presiden AS ke-45, Donald Trump. (Facebook @DonaldTrump)

Jakarta - Donald Trump terus menolak hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) pada Sabtu (7/11/2020).  Lewat cuitannya di media sosial, Trump terus menolak jika rivalnya, Joe Bidan menang dengan perolehan 290 suara elektoral.

"Pengamat tidak diperbolehkan ke ruang perhitungan. Saya memenangkan pemilihan, memdapat 71 juta suara hukum. Hal-hal buruk yang terjadi tidak diperbolehkan observer kami untuk melihat. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya." tulis Trump di akun Twitternya @realDonaldTrump.

Dilansir dari laman The Guardian, sebelum pemilihan dilakukan, Trump terus men-tweet penolakan dan menarik kecaman karena membuat klaim tidak berdasar tentang penipuan pemilih dan kemenangannya.

Bahkan ia juga mengeluarkan pernyataan, ketika ia bermain golf di Virginia.

"Fakta sederhananya adalah pemilihan ini masih jauh dari selesai," tegas Trump.  

"Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju perhitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir," imbuhnya.

Pernyataan itu merupakan bagian dari tweet dan pernyataan sebelumnya sejak pemilihan pada Selasa lalu. Ia terus menolak untuk mengaku kalah dan menuduh lawannya tidak pantas tanpa memberikan bukti.

"Rakyat Amerika berhak atas pemilihan yang jujur," kata Trump.

“Itu berarti menghitung semua surat suara resmi, dan tidak menghitung surat suara ilegal. Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan publik memiliki kepercayaan penuh pada pemilihan kita," tambahnya.

“Tetap mengejutkan bahwa kampanye Biden menolak untuk menyetujui prinsip dasar ini dan menginginkan surat suara dihitung bahkan jika itu palsu, dibuat-buat, atau diberikan oleh pemilih yang tidak memenuhi syarat atau sudah meninggal. Hanya pihak yang melakukan kesalahan yang secara tidak sah akan mengeluarkan pengamat dari ruang penghitungan - dan kemudian bertarung di pengadilan untuk memblokir akses mereka," katanya.

Di akhir pernyataannya, Trump terus mempertanyakan apa yang sedang disembunyikan oleh Joe Biden. Ia bersumpah tidak akan berhenti sebelum rakyat mendapat hasil Pilpres yang sejujurnya.

"Apa yang Biden sembunyikan? Aku tidak akan berhenti sampai rakyat Amerika mendapat hasil suara yang benar dan itu yang diminta demokrasi," tandasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait