URguide

Diva Kurnianingtyas Raih Gelar Doktor di Usia 24 Tahun, Ini Ceritanya!

Nivita Saldyni, Senin, 4 Oktober 2021 17.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Diva Kurnianingtyas Raih Gelar Doktor di Usia 24 Tahun, Ini Ceritanya!
Image: Diva Kurnianingtyas (Dok. Humas ITS)

Surabaya - Diva Kurnianingtyas tak pernah mengharapkan bakal melanjutkan pendidikan hingga mendapat gelar doktor di usia muda. Namun siapa sangka, sebentar lagi perempuan berusia 24 tahun 9 bulan itu akan resmi menyandang predikat wisudawan doktor termuda di  Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Diva adalah perempuan kelahiran 13 Desember 1996. Ia telah menyelesaikan studi doktornya di Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS dan akan diwisuda pada Minggu (10/10/2021) mendatang, guys. 

Nah buat Urbanreaders yang kepo dengan sosok perempuan asal Malang, Jawa Timur satu ini, yuk simak cerita dari Diva berikut!

Lulus S1 UB, Diva Lanjutkan Pendidikan di ITS 

Urbanreaders mungkin penasaran bagaimana Diva menempuh pendidikan tinggi hingga akhirnya berhasil mendapat gelar doktor di usia yang sangat muda. Dikutip dari laman ITS, Diva ternyata berhasil menyelesaikan program studi Sarjana dalam waktu 3,5 tahun saja.

Setelah lulus dari S1 Teknik Informatika di Universitas Brawijaya (UB), Diva kemudian bekerja di bidang Data Engineering. Namun tak bertahan lama, hanya tiga bulan.

Selepas dari pekerjaan itu, ia kemudian langsung mengambil beasiswa program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) di ITS jurusan Teknik Sistem dan Industri.

“Saya di ITS menempuh studi S2 selama setahun dan studi S3 selama tiga tahun,” kata Diva.


Membahagiakan Ibu Jadi Motivasi Utama Diva

Diva mengaku alasannya melanjutkan pendidikan hingga gelar doktor adalah orang tua. Ia mengaku, motivasi terbesarnya melanjutkan pendidikan ini adalah untuk membahagiakan dan membanggakan sang ibu, Iffah Nur Rahmiyati.

“Sejujurnya, saya tidak pernah berekspektasi kuliah lanjut di usia muda. Tetapi karena keinginan serta doa beliau (ibu), saya bisa mencapai titik ini,” ungkapnya.


Jadi Mahasiswa Termuda, Ternyata Banyak Tantangan

Diva bercerita bahwa ia adalah mahasiswa termuda di antara teman-temannya. Status itu ternyata membuatnya menemukan banyak tantangan selama masa kuliah.

Pertama, kata Diva, harus belajar secara cepat agar bisa menyelesaikan studi tepat waktu. Selain itu studi di usia muda adalah tantangan tersendiri bagi mentalnya, khususnya ia harus belajar bagaimana mengontrol emosi dan menerima keadaan yang tidak selalu sesuai dengan ekspektasi.

“Yang terpenting adalah belajar sabar," kata Diva.

"Studi S3 tidak seperti studi S1 dan S2 yang terus belajar ilmu pengetahuan, melainkan belajar ilmu kehidupan yang tidak pernah diperoleh sebelumnya,” lanjutnya.

Kembangkan Diri dengan Terlibat dalam Sejumlah Proyek dan Penelitian 

Nah selama kuliah Diva juga tak lupa mengembangkan dirinya. Beberapa kegiatan yang dilakukan di tengah kesibukan kuliahnya adalah dengan melibatkan diri dalam berbagai proyek dan penelitian. 

Beberapa penelitian Diva bahkan sering kali mengantarkannya ke konferensi internasional loh. Tak jarang juga penelitiannya dipublikasikan ke jurnal terindeks Scopus.

“Sejauh ini, bidang yang saya tekuni adalah Perencanaan dan Manajemen Kesehatan, Pemodelan Simulasi, Data Mining, Pemrograman serta Optimasi,” jelasnya.

Bahkan di akhir masa studinya, Diva mengangkat topik mengenai perancangan, pengembangan, dan perencanaan sistem asuransi kesehatan nasional untuk disertasi. Tujuannya, kata Diva, untuk memperoleh strategi alternatif mekanisme rujukan kesehatan agar anggaran keuangan stabil, premi terjangkau, dan kualitas program meningkat.

Diva mengungkapkan, temuan dalam penelitian disertasinya itu adalah faktor krusial yang menyebabkan defisit keuangan terjadi karena kepatuhan peserta dalam membayar premi setiap bulan dan inefektif sistem rujukan. Meskipun banyaknya peserta yang menunggak pembayaran, mengubah rujukan atau penetapan premi peserta menjadi solusi yang perlu dipertimbangkan.

“Hal ini karena dapat mengurangi terjadinya anggaran keuangan yang mengalami defisit,” jelasnya.

Ingin Fokus Tingkatkan Pengetahuan dan Kemampuannya

Setelah meraih gelar doktor, perempuan yang berminat jadi dosen ini mengaku ingin fokus meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam mengoptimasi sistem sektor kesehatan sebagai bentuk implementasi dua keilmuannya yaitu Teknik Informatika serta Teknik Sistem dan Industri. 

“Pastinya, saya ingin ilmu yang saya terima bisa bermanfaat bagi diri saya dan orang lain,” tegasnya.

Nah terakhir, ada pesan dari Diva untuk kamu nih Urbanreaders. Menurut Diva, kamu hanya perlu semangat menyelesaikan apapun yang sedang kamu tempuh, termasuk pendidikan, tanpa perlu membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. Kuncinya, tetap semangat!

“Seringkali kita melupakan bahwa setiap orang memiliki ujian dan jalan hidup yang berbeda, kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain apalagi sampai menghakiminya. Tetap semangat untuk menyelesaikannya,” pesannya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait