URguide

Doa Niat Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura Bulan Muharram 1443 H

Ardha Franstiya, Senin, 9 Agustus 2021 14.07 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Doa Niat Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura Bulan Muharram 1443 H
Image: Ilustrasi doa/Freepik by h9images

Jakarta - Selain membaca doa akhir tahun dan awal tahun dalam memperingati tahun baru Islam atau 1 Muharram 1443 Hijriah, seluruh umat Islam juga disunahkan untuk menjalankan puasa Tasu'a dan Asyura.

Berpuasa pada hari Asyura berarti puasa pada hari kesepuluh Muharram (18 Agustus 2021), sedangkan Puasa Tasu'a berarti puasa di hari kesembilan Muharram (19 Agustus 2021).

"Bulan Muharram berasal dari kata haram (حرم) yang artinya suci atau terlarang. Sejak zaman dulu, pada bulan ini terdapat larangan untuk berperang dan membunuh. Larangan itu terus berlaku hingga masa Islam, maka dari itu bulan Muharram identik dengan salah satu bulan haram," jelas Anggota Komisi Fatwa MUI, Fuad Thohari.

"Terdapat beberapa amalan sunah yang bisa kita lakukan pada bulan Muharram, di antaranya yang sering kita dengar adalah sunah berpuasa Tasu’a dan puasa ‘Asyura yang dilaksanakan tiap tanggal 9 dan 10 Muharram. Rasulullah menyampaikan, berpuasa pada 10 Muharram akan bisa mengampuni dosa-dosa selama satu tahun. 'Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu (HR Muslim)'," jelas Fuad.

Melansir laman Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asyura artinya adalah bilangan atau tanggal 10, dan budaya puasa Asyura ini telah lebih dulu dilakukan Rasulullah beserta keluarga dan kerabatnya sebelum turun perintah puasa wajib Ramadan.

Setiap menjelang hari Asyura, Rasulullah selalu mengingatkan sahabat dan kerabatnya untuk berpuasa. Namun suatu hari sahabat mendapati bahwa hari Asyura ini bertepatan pula dengan hari agung milik kaum Nasrani dan Yahudi, maka sahabat hendak mengurungkan niat berpuasa di hari Asyura tersebut.

Mendengar keresahan sahabat, Rasulullah bersabda, sebagaimana dikutip dalam kitab ‘Riyadhus Sholihin : 701’ :

وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم: «لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ». رواه مسلم.

“Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan”.

Namun belum sampai cita-citanya terwujud untuk melaksanakan puasa Tasu’a, Rasulullah sudah menghadapi ajalnya. Hadis di atas adalah hadis yang menjadi landasan adanya pelaksanaan sunah berpuasa pada hari Tasu’a yakni pada tanggal 9 Muharram, tepat 1 hari sebelum puasa hari Asyura.

Maka 2 hari di atas termasuk di antara hari yang ditekankan berpuasa di bulan Muharram. Selain bulan Muharram, terdapat pula tiga bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Yakni bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Barangsiapa yang melakukan amalan-amalan ibadah selama empat bulan haram maka dilipatgandakan pahalanya.

Adapun bacaan niat puasa Tasu'a dan Asyura sebagai berikut:

Niat Puasa Tasu'a

"Nawaitu shauma yaumi tasu'ata sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: Saya berniat puasa sunah tasu'a karena Allah SWT.

Niat Puasa Asyura

"Nawaitu shauma yaumi 'asyura'a sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: Saya berniat puasa Asyura sunah karena Allah ta'ala.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait