URstyle

Dokter Jantung Ini Tanggapi Pernyataan drh Indro Cahyono soal COVID-19

Nunung Nasikhah, Sabtu, 18 April 2020 11.59 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dokter Jantung Ini Tanggapi Pernyataan drh Indro Cahyono soal COVID-19
Image: Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Berlian Idris. (Twitter @berlianidris)

Jakarta – Pernyataan dokter hewan (drh) Mohammad Indro Cahyono tentang virus corona penyebab coronavirus disease (COVID-19) di video bincang-bincang bersama artis Luna Maya menuai banyak kecaman.

Salah satunya dari Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Berlian Idris yang mendapatkan gelar doctor of science dari Erasmus University Medical Center di Rotterdam, Belanda.

Melalui akun twitternya @berlianidris pada Jumat (17/4/2020), dokter Berlian menilai banyak kesalahan dalam pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh drh Indro Cahyono.

“Dear @LunaMaya26 & drh. Moh Indro Cahyono, penjelasan di video ini salah & berpotensi membuat masyarakat meremehkan risiko tertular virus SARS-CoV-2 yg menyebabkan COVID-19,” kata dokter Berlian mengawali utas-nya.

“Namun saya rasa tetap perlu diklarifikasi di lini masa Twitter karena menimbulkan polemik, dan banyak warga yg bertanya. Saya jabarkan kekeliruan tersebut satu persatu,” lanjutnya.

 

Dokter Berlian kemudian memaparkan 8 poin klarifikasinya terkait pernyataan drh Indro Cahyono. Berikut poin-poin yang ia tuliskan dalam lini masa Twitternya.

1. “Dari sebagian besar yg meninggal, belum pernah ada satupun yg meninggal hanya karena Covid.”

Seperti namanya, severe acute respiratory syndrome, virus ini menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru, yg membuat gagal napas, bahkan kematian.

2. “Kita sebaiknya tidak menghubungkan covid ini dengan kematian…”

Penjelasan poin 1, COVID-19 ini menyebabkan kematian. Kalau tidak berhubungan dgn kematian, untuk apa dihitung jumlah korban yg meninggal?

Hari ini saja (2020/04/17) sdh ada total 496 orang yg meninggal di Indonesia.

3. “…kalau saya kena, mungkin demam/pilek/batuk/agak2 sesak napas selama seminggu…”

Ini spt meremehkan spektrum gejala yg mgkn dialami, dari tdk bergejala sampai gagal napas.

Mereka yg sembuh banyak yg melaporkan sesak yg menyiksa, dgn kemungkinan kerusakan paru permanen

4. “…tapi sesudah antibodi kita keluar, maka kita akan kebal.”

Terbentuknya antibodi tdk menjamin kekebalan mutlak dari re-infeksi, ada yg dilaporkan kembali positif.

Selain itu, makin banyak pasien sehat berusia muda yg meninggal karena reaksi sistem imun yg berlebihan.

5. “..dua minggu pasca infeksi antibodi paling tinggi, sehingga sebagian besar orang mengalami kesembuhan.”

Bila memang sebagian besar sembuh, kenapa hari ini, 16/4, dilaporkan angka kesembuhan ‘hanya’ 9.9% dari keseluruhan kasus terkonfirmasi?

6. “Jadi kalau Covid ini membuat sakit, iya, tapi tak seganas/tdk membunuh spt yg ada di media.”

Ini jelas salah (lihat poin 1& 2) & sangat berpotensi membuat masyarakat abai.

Kalaupun tidak meninggal, terjangkit COVID-19 menyakitkan. Kalau tdk berbahaya, kenapa ada PSBB?

7. “…hidup kita bukan angka, tidak ditentukan dgn statistik.”

Betul, karena itu satu nyawapun sangat berharga, kita harus cegah agar tidak tertular. Sakit COVID-19 itu tidak enak, apalagi kalau sampai meninggal.

8. "Luna menguatkan lagi bahwa yang meninggal adalah karena komplikasi, bukan karena virus corona sendiri, yg diaminkan oleh drh. Indro.

Atas dasar itu Luna menyimpulkan agar kita jangan panik. Betul kita tak boleh panik, tapi juga tidak boleh abai. Dan jangan atas dasar yang salah."

Senada dengan rekannya, Dirga Sakti Rambe, vaccine advocate yang bekerja di Omni Hospitals Pulomas juga memberikan komentarnya terhadap pernyataan drh Indro Cahyono.

“Seharian ini byk yg menanyakan kpd saya soal kebenaran informasi pd potongan video ini. Menurut informasi, yg berbicara bernama Indro Cahyono (dokter hewan? Virolog?),” tulisnya melalui akun @dirgarambe.

“Pernyataan ini ngawur & cenderung meremehkan #COVID19. Pernyataan pertama saja sudah salah. Saya amati bahwa bukan sekali ini saja saudara Indro Cahyono menyampaikan informasi yg dapat menimbulkan kesalahpahaman bagi publik,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait