URnews

Dokter Tirta Buka Suara Terkait Kerumunan Jokowi di NTT

Shelly Lisdya, Jumat, 26 Februari 2021 10.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dokter Tirta Buka Suara Terkait Kerumunan Jokowi di NTT
Image: dr Tirta Mandira Hudhi. (Instagram @dr.tirta)

Jakarta - Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sumba, Nusa Tenggara Timur, pada beberapa waktu lalu menjadi sorotan publik.

Tak sedikit yang menyebut, jika Jokowi telah melanggar protokol kesehatan dengan membiarkan orang berkerumun. 

Namun, pengusaha sekaligus relawan COVID-19, Tirta Mandira Hudhi membela Jokowi terkait kerumunan tersebut. Dalam unggahan di Instagram pribadinya, Tirta menyebut jika Jokowi sama sekali tidak membuat kerumunan.

"Pak Jokowi sama sekali tidak mengajak berkumpul, apalagi bikin promo, bikin undangan, bikin tiket, apalah. Semua pure antusias yang ramai-ramai datang menyambut presiden," katanya seperti dikutip Urbanasia, Jumat (26/2/2021).

Selain itu, Tirta juga menjelaskan, jika sedan yang dinaiki Jokowi dalam kunjungan tersebut dikejar oleh warga. Bahkan, petugas hingga paspampres kewalahan karena banyaknya warga terutama emak-emak yang menyambut 

"Ini tugas protokoler mengatur keramaian. Dan emang kalah jumlah. Tampak protokoler sampe kewalahan," jelasnya.

Dari video yang ditontonnya, Tirta menyebut Jokowi sudah berusaha menenangkan dan mengingatkan terkait protokol kesehatan kepada warga yang tetap mengerubungi mobil presiden. Tirta juga membela aksi Jokowi menyapa warga dari atap mobil.

"Pak presiden tampak di video, sudah berusaha menenangkan dan mengingatkan protokol, tapi warga tetap mengerubungi mobil. Nggak mungkin mobil terus melaju kan? Satu-satunya cara agar bubar, ya mau nggak mau pakde keluar dari atap, dan menyapa dan meminta warga kembali ke rumah masing-masing," katanya.

Ia pun memberi pesan kepada protokoler Presiden Jokowi. Dan berharap protokoler Istana bisa berbenah dari kejadian kerumunan di NTT.

"Ini menjadi refleksi agar tim protokoler lebih berhati-hati mengatur agenda dan alur massa di lapangan ketika kegiatan Jokowi. Atas kejadian ini, pihak biro pers Istana juga sudah klarifikasi, dan bagi saya sudah jelas. Semoga ke depannya, Istana lebih selektif dan protektif jika agenda pak presiden di lapangan, karena antusiasme warga yang sangat besar," tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait