URnews

Donald Trump Nilai WHO Gagal karena Terlalu Cina Sentris

Kintan Lestari, Rabu, 8 April 2020 11.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Donald Trump Nilai WHO Gagal karena Terlalu Cina Sentris
Image: Donald Trump. (Instagram @realdonaldtrump)

New York - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin (7/4/2020) mengkritik keras Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Trump menilai WHO terlalu fokus pada Cina dan memberi saran yang buruk selama wabah virus corona.

"WHO benar-benar gagal. Untuk beberapa alasan, (WHO) sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat Cina sentris. Kami akan melihat ini. Beruntung sejak awal saya menolak saran mereka untuk tetap membuka perbatasan kita ke Cina. Kenapa mereka memberi saran yang salah seperti itu?," cuit Trump di Twitter.

Kekesalan Trump ini merujuk pada pernyataan WHO pada 3 Februari lalu, yang mana WHO saat itu menyatakan tidak perlu pembatasan perjalanan yang luas untuk menghentikan penyebaran virus corona baru, yang berasal dari Wuhan, ibu kota provinsi Hubei Cina. 

Namun pemerintahan Trump telah membatasi perjalanan dari Tiongkok ke AS beberapa hari sebelumnya.

Dilaporkan The Hill, WHO tak hanya menerima kritikan dari Trump tapi juga dari kaum konservatif. Mereka menyalahkan WHO karena meninggalkan negara-negara lain tidak siap menghadapi wabah virus corona dan malah membantu Cina menyembunyikan tingkat penyebaran virus tersebut. 

Senator Marthy McSally (R-Ariz.) meminta Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk mengundurkan diri pekan lalu, setelah laporan dari komunitas intelijen AS menyimpulkan bahwa ada jumlah kasus virus corona yang tidak dilaporkan Cina.

"Mereka perlu berterus terang dan bagian lain dari ini adalah, WHO harus berhenti melindungi mereka. Saya pikir Dr. Tedros perlu mengundurkan diri. Kita perlu mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Itu hanya tidak bertanggung jawab, itu tidak masuk akal apa yang telah mereka lakukan di sini sementara kita memiliki orang yang sekarat di seluruh dunia," kata McSally.

Diketahui, data dari World Meter hari ini (8/4/2020) pukul 12.00 WIB menunjukkan di AS ada penambahan 205 kasus baru sehingga total ada 400.540 kasus COVID-19.

Di negara tersebut jumlah korban meninggal bertambah 16 orang, total yang meninggal berjumlah 12.857 orang. Sementara 21.711 orang berhasil sembuh.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait