URtech

Duh! Perusahaan Israel Bobol 1.400 Akun WhatsApp

Afid Ahman, Sabtu, 2 Mei 2020 19.35 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Duh! Perusahaan Israel Bobol 1.400 Akun WhatsApp
Image: Whatsapp (Pixabay)

Jakarta - Perusahaan mata-mata asal Israel, NSO Grоuр Tесhnоlоgіеѕ, dituduh telah melakukan peretasan 1.400 akun WhatsApp termasuk milik pejabat senior pemerintah, jurnalis dan aktivis hak asasi manusia.

Bahkan peretasan turut dilakukan pada akun jurnalis India dan pemberontak Rwanda. Karenanya WhatsApp menuntut pertanggungjawaban NSO Group karena dianggap telah melanggar HAM.

Pihak WhatsApp menuturkan bagaimana mekanis NSO membobol ribuan akun itu. Sang korban peretasan menerima panggilan telepon dari fitur WhatsApp Call, yang telah dimodifikasi oleh NSO di software Pegasus.

"NSO menggunakan jaringan komputer untuk memantau dan memperbarui Pegasus setelah ditanamkan di perangkat pengguna. Komputer yang dikontrol NSO ini berfungsi sebagai pusat saraf di mana NSO mengendalikan operasi dan penggunaan pelanggan Pegasus,' terang WhatsApp.

WhаtѕAрр menegaskan NSO mеmреrоlеh  аkѕеѕ ilegal kе servernya dеngаn mеlаkukаn rеkауаѕа dі bаlіk aplikasi WhatsApp untuk memanipulasi fіtur panggilan.

Dituduh WhatsApp, NSO pun berkomentar. Pegasus telah dibeli bertahun-tahun oleh klien pemerintah untuk tujuan melacak teroris dan penjahat lain NSO tetap pada pernyataan sebelumnya.

“Produk kami digunakan untuk menghentikan terorisme, mengekang kejahatan dengan kekerasan, dan menyelamatkan jiwa. NSO Group tidak mengoperasikan perangkat lunak Pegasus untuk kliennya,” kata NSO.

NSO mengatakan akan mengajukan tanggapannya ke pengadilan AS dalam beberapa hari mendatang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait