Dukung Antirasisme, NBA Izinkan Pemain Pakai Jersey “Black Lives Matter”

Jakarta - Musim NBA diumumkan akan berlanjut pada 30 Juli 2020 mendatang, guys. Salah satu hal yang kini disorot publik adalah NBA akan menerapkan langkah-langkah baru untuk mendukung gerakan antirasisme. 

NBA dan National Basketball Players Association, NBPA, sepakat untuk mengizinkan para pemain memakai jersey “Black Lives Matter” atau pesan sosial lainnya di atas nomor jersey masing-masing.

Hal ini berkaitan dengan insiden pembunuhan George Floyd yang diduga merupakan tindakan rasisme.

Jersey dengan pesan sosial ini dapat dipakai di empat musim pertama, setelah itu para pemain dapat kembali memakai nama belakang mereka di jersey. Tetapi jika pemain tetap memilih untuk terus menampilkan pesan sosial di jersey, nama mereka akan berada dibawah angka.

Frank Vogel, pelatih dari tim LA Lakers mengatakan bahwa para pelatih telah membahas “bagaimana cara mereka agar bisa mengenakan berbagai hal visual untuk mendukung gerakan Antirasisme” tersebut. NBA juga mengizinkan  tulisan “Black Lives Matter” ada di lapangan yang termasuk lokasi penting.

Dilansir dari ESPN, diinfokan bahwa para pemain memutuskan untuk tidak menggunakan nama-nama korban kekerasan polisi maupun insiden bermotif rasisme lainnya di jersey mereka.

 NBA dan NBPA juga memberikan sejumlah pesan sosial yang diizinkan, yaitu:

'Black Lives Matter', 'Justice', 'I Can’t Breathe', 'Stand Up', 'Vote', 'Listen to Us', 'Listen', 'Peace', 'How Many More', 'Say Their Names', 'Liberation', 'Education Reform', 'Freedom', 'Enough', 'Equality', 'Say Her Name', 'Mentor', 'Justice Now', 'See Us', 'I am A man', 'Si Se Puede', 'Speak Up', 'Anti-Racist', 'Power to The People', 'Hear Us', 'Respcet Us', 'Group Economics', 'Love Us', 'Ally'.

WNBA juga dilaporkan ikut mempertimbangkan melakukan hal yang sama ketika memulai musimnya di IMG Academy. 

Selain itu para pemain WNBA sedang mempertimbangkan untuk memakai baju pemanasan dengan kata-kata 'Say Her Name' untuk menghormati Breonna Taylor, yang dibunuh dirumahnya oleh polisi Louisville pada bulan Maret, serta para perempuan lain yang menjadi korban brutal polisi lainnya.

Banyak pemain NBA yang turun langsung terlibat aksi demonstrasi dan ikut menyuarakan di media sosial mereka terkait insiden yang menimpa George Floyd pada 25 Mei 2020 lalu.