4 Tanda Kamu Mulai Lelah dengan Pekerjaan dan Kehidupan

Jakarta - Mengurus pekerjaan, urusan pribadi, dan tekanan kehidupan, dapat membuat kita merasa stress.
Rasa stress yang menumpuk dan tidak dikelola dengan baik, akan mengakibatkan kelelahan secara emosional. Kondisi ini akan membuat kamu merasa tidak berenergi untuk melakukan apapun.
Tuntutan pekerjaan dan ritme kehidupan yang cepat dan penuh persaingan, sangat wajar jika menjadi penyebab kamu mengalami kelelahan emosi.
Biar kamu bisa mengatasinya sejak awal, yuk, kenali tanda-tandanya, guys!
Baca Juga: 5 Pekerjaan yang Cocok Buat Si Introvert
1. Merasa “Stuck” dan Terjebak
Saat kamu merasa lelah hayati, sangat sulit buat kamu melihat segala perkara dari sudut pandang yang lebih luas. Bergelut dengan pekerjaan, hubungan asmara, atau masalah hidup, akan membuat pikiran positif sangat sulit dibangun.
Akibatnya, kamu akan merasa “stuck” dan tidak bisa mengarahkan hidupmu pada tujuan atau rencana yang sudah kamu buat. Alhasil, kamu akan menjadi stress, depresi, pemarah, yang akhirnya berimbas pada kesehatan fisikmu.
Solusinya, kamu perlu mencari bantuan dari orang lain. Mintalah saran dan pendapat dari orang yang tidak terlibat dalam masalah yang tengah kamu hadapi. Dengan begitu, kamu akan memperoleh pandangan yang lebih segar dan netral.
2. Kurang Motivasi Bekerja
Rasa stress yang tinggi dapat mengakibatkan kemalasan bekerja melanda. Bahkan, untuk melakukan hal-hal yang biasanya kamu sukai. Pada fase ini, kamu akan merasa bahwa apapun yang kamu lakukan untuk memperbaiki karirmu, tidak akan membawa hasil seperti yang kamu harapkan.
Akibatnya, kamu makin malas untuk menyelesaikan tugas, membangun kreativitas, apalagi mencapai target. Secara fisik, kamu juga akan merasa selalu lelah, tidak produktif, hingga kehilangan napsu makan.
Mengatasi hal ini, kamu perlu mengisi kembali baterai semangatmu dengan melakukan hal-hal yang kamu sukai, seperti hobi, berlibur, atau merawat diri. Sesudah itu, cobalah untuk membuat prioritas dari tugas-tugas yang diserahkan padamu.
Kerjakan mulai dari yang paling mudah dan paling mendesak. Selain itu, jangan paksa dirimu untuk menyelesaikan semua tugas dalam waktu singkat. Jika memungkinkan delegasikan sebagian tugas pada orang lain atau mundurkan deadline.
Saat kondisi mental kamu sudah lebih stabil, kamu bisa kembali ke pola kerjamu sebelumnya.
3. Jadi “Sumbu Pendek”
Emosi yang tak terolah dengan baik akan membuat kamu jadi kaum sumbu pendek, yang gampang banget tersulut dan meledak.
Kamu pun gampang merasa tersinggung dengan hal-hal yang mungkin tidak mengganggumu saat kondisi mentalmu sedang baik. Akibatnya, kamu akan bereaksi negatif dengan hal-hal yang memancing emosimu.
Untuk itu, kamu perlu mengolah emosi dan kemarahanmu, salah satunya dengan latihan napas atau yoga. Tenangkan dirimu sejenak dan jauhi sumber kemarahanmu. Lalu, atur napasmu dengan baik hingga kamu merasa lebih tenang dan rileks.
4. Selalu Merasa Lelah dan Kurang Tidur
Insomnia atau gangguan tidur dapat diakibatkan salah satunya oleh kelelahan emosi. Padahal, tidur yang cukup dan pola istirahat yang baik akan berpengaruh terhadap kesehatan jiwa dan raga kamu, guys.
Akibatnya, kamu akan merasa selalu lelah dan mengantuk karena tubuhmu merasa kamu kurang tidur.
Saat kamu mengalami hal ini, pertama-tama kenalilah apa yang menjadi kendala saat kamu hendak tidur. Apakah pekerjaan yang belum selesai? Atau rasa kesal, jengkel, dan marah yang memenuhi hatimu? Sesudah itu, buatlah catatan tentang apa yang mengganggu pikiranmu ini dan jadikan sebagai to-do list di hari berikutnya.
Tanamkan pada pikiranmu bahwa masalah-masalah itu sudah dalam kendalimu untuk diselesaikan kemudian. Dengan begitu, kamu bisa merasa lebih tenang.
Selanjutnya, kamu perlu mengubah pola tidurmu. Konsumsilah minuman hangat sebelum tidur, mandi air hangat, dan ubah semua gawai dalam mode diam. Putarlah musik relaksasi dan pasang aromaterapi yang menenangkan. Lalu, cobalah untuk tidur dan yakinkan dirimu bahwa hari esok akan lebih baik dari hari ini.