Selain Kecerdasan, Anak Juga Perlu Karakter Kuat dan Ketenangan

Jakarta - Kemajuan teknologi layaknya dua mata pisau bagi perkembangan anak. Di satu sisi, teknologi bisa membantu mereka dalam belajar, tetapi di sisi lain juga membuat lena jika tidak dikontrol.
Bagi anak-anak, kecerdasan saja ternyata tidak cukup. Apalagi di era derasnya arus digital seperti saat ini, anak harus dibekali pembinaan karakter dan ketenangan yang memadai.
Baca Juga: Monash University, Indonesia Tawarkan Pembelajaran Inovatif dan AI Generatif Pendidikan Tinggi
Head of School Global Sevilla Pulo Mas, Purborini Sulistiyo mengatakan, di era digital ini anak tidak cukup anak dididik menjadi pintar. Sekolah, kata dia, harus menyiapkan mereka menjadi manusia utuh.
“Apa yang mereka butuhkan bukan hanya kecerdasan, tapi juga ketenangan batin, kemampuan refleksi, dan karakter yang kuat,” kata Purborini, dikutip Selasa (6/5/2025).
Dalam rangka membentuk karakter dan ketenangan ini, Global Sevilla School menggelar program ‘Art Therapy for Kids’.
Program kolaborasi dengan Didit Hediprasetyo (DH) Foundation ini memadukan seni, kesehatan mental, dan pendekatan edukatif holistik bagi anak usia 6-15 tahun.
Acara yang digelar di Jakarta ini menghadirkan tokoh-tokoh penting di bidang mindfulness dan terapi anak, seperti Dr. Asheena Baez, Ph.D, pelatih kepemimpinan transformatif dan pakar trauma healing, serta Ms. Monica Ogaz, terapis seni bersertifikat asal Meksiko.
Bersama-sama, mereka memandu sesi terapi seni dan seminar bertajuk Embarking the Journey, yang mengangkat pentingnya kesadaran diri dan pengelolaan emosi sejak usia dini.
Lebih dari 100 anak mengikuti dengan antusias berbagai kegiatan yang dirancang untuk mengasah karakter, kreativitas, dan kesadaran diri.
Antusiasme ini mencerminkan semangat generasi muda untuk tumbuh tidak hanya sebagai pelajar yang unggul secara akademik, tetapi juga sebagai individu yang aktif dalam seni, sosial, dan menjadi agen perubahan di komunitasnya.
Pendiri DH Foundation, Didit Hediprasetyo menuturkan, penyembuhan dan pertumbuhan dimulai dari kemampuan mengekspresikan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
“Program ini bukan hanya penghormatan bagi keberanian anak, tetapi juga seruan untuk mengakui seni sebagai bagian penting dri kesejahteraan mental sejak dini,” katanya.