[Eksklusif] Walau Jadi Tersangka, Aurellia Renatha Tetap Perjuangkan Kasusnya

Jakarta - Pemberitaan tentang kasus saling lapor antara selebgram Aurellia Renatha dengan ayahnya, Kombes Rachmat Widodo, yang viral pada tahun 2020 kembali ramai belakangan ini. Aurellia yang melaporkan sang ayah atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) justru menjadi tersangka setelah dilaporkan balik oleh ayahnya.

Kepada Urbanasia, Aurellia mengungkapkan belum ada langkah hukum apa pun yang dia lakukan sebagai pembelaan diri atas status tersangka yang kini disandangnya.

Sebagai anak, Aurellia bahkan sudah meminta maaf secara pribadi ke sang ayah dan mengupayakan jalan damai demi memperbaiki tali silaturahmi keluarga. Namun respon Kombes Rachmat Widodo tidak seperti yang diharapkannya.

Baca Juga : Kisah Anak Polisi Berpangkat Kombes yang Jadi Tersangka karena Membela Ibunya

"Saya secara pribadi udah meminta maaf ke ayah saya dan sudah mengupayakan damai agar silaturahmi bisa kembali baik lagi," ungkap Aurellia saat dihubungi Urbanasia. "Namun beliau bilang saya hanya berpura-pura saja jadi sepertinya beliau memang sulit memaafkan dan terbukti ketika upaya saya untuk cabut laporan malah ditolak dengan cara ‘dikerjain’." tambahnya.

Walau ajakan damainya tak disambut baik oleh sang ayah, Aurellia mengatakan dia akan selalu menyayangi ayahnya dan berusaha ikhlas dengan apa yang terjadi.

"Dari hati saya, pastinya saya sudah memaafkan karena bagaimanapun itu kan ayah saya jadi saya pastinya akan selalu sayang," kata Aurellia. "Jadi kalau saya sedih dengan perlakuan beliau yang seperti itu saya coba ikhlas aja dengan ingetin ke diri saya 'Yaudah yang penting dia bahagia sekarang, meskipun emang dia bahagianya bukan sama aku'," lanjutnya.

Baca Juga : Saling Lapor Antara Aurellia dan Kombes Rachmat Widodo, Kompolnas: Memalukan

Meskipun ingin kembali berhubungan baik dengan sang ayah, di sisi lain Aurellia juga mengungkapkan kepada Urbanasia tentang harapan untuk terus memperjuangkan kasusnya. Dia tak ingin kekerasan yang menimpanya terjadi lagi pada orang lain.

"Harapan saya semoga kedepannya tidak ada lagi kasus kekerasan di Indonesia ini, terutama kekerasan yang dilakukan oleh aparat yang seharusnya melindungi rakyat," tutur Aurellia.

"Setelah kasus saya viral, saya mendapat banyak DM dari sesama perempuan (anak dan istri) yang merasakan hal yang sama. Mereka pun juga bilang bahwa pelaporan untuk hal ini akan sia-sia saja. Tapi saya akan perjuangkan terus, karena saya mau hal ini stop di sini." ujar Aurellia lagi. "Saya mau perempuan punya suara, saya mau rakyat biasa punya suara. Saya mau ‘mereka’ sadar kalau kita yang hanya rakyat biasa ini selalu mengawasi dan mengikuti perkembangan kasus, sehingga kasus-kasus kekerasan seperti ini tidak bisa dimanipulasi/diintervensi dengan cara apapun." pungkasnya.