URstyle

Empedu Beruang Hitam Dipercaya Jadi Obat Tradisional Covid-19, Ini Reaksi Pemerhati Satwa Liar

Itha Prabandhani, Jumat, 27 Maret 2020 13.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Empedu Beruang Hitam Dipercaya Jadi Obat Tradisional Covid-19, Ini Reaksi Pemerhati Satwa Liar
Image: Beruang hitam. (Pixabay)

Jakarta - Seperti diketahui, Tiongkok telah mempraktikkan pengobatan tradisional sejak lebih dari 3500 tahun yang lalu. Menghadapi kasus baru virus corona, Badan Kesehatan Nasional Tiongkok baru-baru ini mengumumkan sejumlah pengobatan alternatif untuk Covid-19.  Salah satunya adalah Tan Re Qing, yaitu injeksi yang berbahan dasar empedu beruang, tanduk kambing, dan ekstrak tanaman.

Empedu dari berbagai spesies beruang, di antaranya beruang hitam Asia dan beruang coklat, telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama lebih dari 800 tahun. Empedu beruang banyak mengandung ursodiol atau asam empedu, yang bermanfaat untuk menghancurkan batu empedu dan penyakit hati lainnya.

Selama ini masyarakat Tiongkok juga telah menggunakan obat-obatan tradisional berbahan dasar empedu beruang, untuk mengobati bronchitis dan infeksi saluran pernafasan atas.

Menanggapi hal tersebut, para pemerhati satwa liar menyatakan kekhawatirannya terhadap rekomendasi Tiongkok menggunakan Tan Re Qing sebagai pengobatan alternatif Covid-19. Hal ini dinilai akan meningkatkan jumlah perburuan liar terhadap beruang, sekaligus menjadi pembenaran atas perilaku penyiksaan binatang.

Menurut Aron White seorang pecinta satwa liar dari Badan Investigasi Lingkungan Hidup yang berbasis di London, rekomendasi pemerintah untuk menggunakan Tan Re Qing, telah dimanfaatkan oleh para penyelundup untuk meningkatkan penjualan empedu ilegal mereka.

Lebih lanjut White mengatakan bahwa empedu ilegal tidak hanya diproduksi di Tiongkok saja. Namun, empedu ilegal juga didatangkan dari beruang liar maupun beruang dalam penangkaran di Laos, Vietnam, dan Korea Utara. “Melegalkan penggunaan empedu beruang hanya akan meningkatkan jumlah permintaan terhadap empedu beruang yang akan makin mendorong perburuan liar,” ungkap White.

White mengungkapkan keprihatinan bahwa beruang yang dikembangbiakkan untuk diambil empedunya, biasanya tidak mendapatkan perlakuan yang baik selama hidupnya.

Sementara itu, pemanfaatan satwa liar sebagai bahan dasar pembuatan obat tradisional adalah hal yang legal di Tiongkok. Undang-undang perlindungan satwa liar yang disahkan pada tahun 1989, telah diamandemen pada tahun 2016, yang secara eksplisit mengatakan bahwa binatang boleh dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional.

Namun demikian, binatang yang boleh dimanfaatkan untuk pengobatan adalah yang dikembangbiakkan dalam penangkaran. Sedangkan perburuan beruang liar dan impor empedu beruang dari negara lain, masih menjadi hal yang ilegal di Tiongkok.


 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait