Buang 5 Pola Pikir Ini Jika Ingin Awet Muda

Urbanreaders pernah nggak sih, penasaran kenapa ada orang yang bisa terlihat awet muda, sementara beberapa orang lain terlihat jauh lebih dewasa daripada umurnya?
Ternyata, sebuah penelitian telah menjawab pertanyaan ini, guys. Ilmuwan pemenang hadiah Nobel, Elizabeth Blackburn dan psikolog, Elissa Epel, menjelaskan bahwa pola pikir atau mentalitas seseorang dapat berpengaruh pada telomeres.
Telomeres adalah bagian penting dari DNA manusia yang memengaruhi hidup dan kesehatan kita, guys. Telomeres akan menentukan cepat atau lambatnya proses penuaan sebuah sel.
Meskipun kita dilahirkan dengan gen tertentu, cara hidup kita ternyata dapat memengaruhi kondisi gen ini, guys. Dengan kata lain, proses penuaan sel ini bisa dipercepat, diperlambat, maupun dikembalikan lagi ke kondisi sebelumnya, tergantung bagaimana cara hidup kita.
Telomeres akan mengikuti “perintah” dari kamu, guys. “Perintah” ini dapat berbentuk makanan yang kamu konsumsi, cara kamu merespons situasi, jumlah olahraga yang kamu lakukan, dan sebagainya.
Baca Juga: 3 Kalimat yang Bikin Kamu Alami Mental Block
Lebih spesifik, para peneliti menemukan bahwa pola pikir tertentu dapat membuat si telomeres ini menjadi tidak sehat, guys. Berikut contohnya.
1. Permusuhan
Saat kamu memusuhi seseorang, diri kamu akan dipenuhi dengan kemarahan yang besar dan pikiran yang penuh dengan kecurigaan atau ketidakpercayaan pada orang lain. Hal ini akan berakibat pada pendeknya umur telomeres.
Dengan kata lain, sel-sel kamu lebih cepat menua saat pikiranmu penuh dengan permusuhan dan kebencian.
2. Pesimistis
Penelitian ini membuktikan bahwa orang-orang yang memiliki rasa pesimis yang tinggi, juga memiliki umur telomeres yang lebih pendek.
Bahkan, pada orang yang memiliki masalah kesehatan yang serius, seperti jantung atau kanker, pikiran pesimistis justru memperburuk kondisinya hingga mempercepat kematian. Duh!
3. Mengungkit-ungkit Masalah
Mengungkit-ungkit masalah akan membuatmu makin merasa tidak nyaman dan tidak berfokus pada solusi. Saat kamu masih mengingat-ingat masalah, rasa stress akan terus terasa dalam tubuh kamu meskipun penyebab stressnya sudah hilang.
Akibatnya, detak jantungmu akan meningkat, begitu pula dengan tekanan darah dan hormon kortisolmu. Padahal, makin lama stress ada dalam tubuhmu, makin pendek pulalah umur telomeres.
4. Memendam Perasaan
Orang memilih untuk memendam perasaan daripada mengungkapkannya, karena berbagai alasan. Seperti, tidak ingin membuat perselisihan, merasa lebih baik diam saja, atau tidak nyaman untuk berkonfrontasi.
Padahal, memendam atau mengesampingkan perasaan justru akan membuat perasaan itu makin menguasai pikiranmu loh, guys. Suatu saat, ini akan menjadi bumerang buat diri kamu sendiri karena terus menumpuk dan makin sulit untuk ditekan atau disembunyikan.
Akibatnya, bukannya lebih lega, pikiran kamu malah makin ruwet. Pengabaian pada emosi-emosi negatif inilah yang akan membuat telomeres kamu berumur pendek.
5. Berandai-andai
Kalau kamu ingin bahagia, hiduplah di saat ini, guys. Artinya, jalani apa yang tengah terjadi dalam hidupmu penuh dengan kesadaran dan libatkan dirimu dalam prosesnya. Ini berbeda dengan kamu ada di sini, tapi pikiran kamu mengembara ke mana-mana dan berandai-andai bahwa kamu sedang bahagia.
Berharap kamu sedang dalam kondisi lain, berada di tempat lain, atau melakukan hal lain, secara tidak langsung akan diterima sebagai sinyal negatif oleh diri kamu, guys.
Untuk itu, seiring dengan waktu, belajarlah untuk melawan pikiran maupun emosi tersebut, guys. Tanamkan dalam dirimu bahwa tidak semua yang kamu pikirkan, harus kamu percayai.