URtainment

Chelsea Islan dan Mikha Tambayong Beradu Peran dalam ‘Ariyah dari Jembatan Ancol’

William Ciputra, Kamis, 27 Juli 2023 18.23 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Chelsea Islan dan Mikha Tambayong Beradu Peran dalam ‘Ariyah dari Jembatan Ancol’
Image: Chelsea Islam sebagai Ariyah dan Mikha sebagai Yulia di Ariyah dari Jembatan Ancol. (Istimewa)

Jakarta - Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan teater bertajuk ‘Ariyah dari Jembatan Ancol’. Pentas teater ini diperankan oleh Chealsea Islan sebagai Ariyah dan Mikha Tambayong sebagai Yulia. 

‘Ariyah dari Jembatan Ancol’ merupakan produksi ke-63 Titimangsa dan akan dipentaskan pada 27-28 Juli 2023 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM). 

Pementasan ini mengangkat urban legend ‘Si Manis Jembatan Ancol’ yang sudah dikenal masyarakat Betawi dan Jakarta sejak abad ke-19. 

Kisah ini memiliki berbagai versi yang berkembang tentang awal kisah Si Manis Jembatan Ancol, namun satu kesamaan yang mencolok adalah tokoh utama dalam cerita, yaitu Ariyah. 

Melalui pementasan ini, penonton merasakan atmosfer yang mencekam dan mengenal lebih dekat sosok ikonik dari legenda urban yang telah dikenal luas oleh masyarakat.

Happy Salma selaku produser mengaku gembira sekaligus tegang dengan pementasan ini. Pasalnya, ‘Ariyah dari Jembatan Ancol’ menjadi pertunjukan yang berbeda dibanding pertunjukan sebelumnya. 

1690456876-Ariyah-dari-Jembatan-Ancol.jpeg Pemain dan kru Ariyah dari Jembatan Ancol. (Urbanasia)

“Kalau biasanya menonton film horor itu sangat menegangkan, bayangkan bagaimana hal itu diwujudkan di atas panggung. Tidak hanya memberikan pengalaman batin, namun juga sensasi yang diterima oleh indera penglihatan, pendengaran, dan aroma yang dimunculkan di area pertunjukan,” kata Happy. 

Dalam menampilkan cerita yang menghadirkan ragam emosi dan pengalaman hidup yang luar biasa dari para karakter, pementasan ini menghadirkan nama-nama besar di panggung teater dan dunia seni peran layar kaca. 

Kolaborasi Chelsea Islan, Mikha Tambayong, Ario Bayu, Gusty Pratama, Lucky Moniaga, Derry Oktami, Sarah Tjia, Rahayu Saraswati, Ririn Ekawati, Joind Bayuwinanda, Josh Marcy, dan Siko Setyanto, membawakan karakter-karakter kuat penuh emosi untuk menciptakan pengalaman panggung yang menarik dan memukau penonton.

Pementasan ini diawali tahun 1817-an di mana Ariyah, seorang wanita yang menjadi jaminan utang ibunya kepada Juragan Tambas. Namun, ketika mereka tidak bisa membayar utang, Ariyah terpaksa menjadi istri muda si Juragan. 

Hal ini mendapat pemberontakan dari kekasihnya Karim yang akhirnya berujung pada tragedi dan kematian keduanya. Mayat Ariyah dibuang dari Jembatan Ancol, sedangkan mayat Karim tidak diketahui keberadaannya. 

Ariyah yang tidak pernah merasa dirinya mati akhirnya gentayangan mencari kekasihnya. Ia juga gentayangan karena tak sempat meminta maaf dan berpamitan pada ibunya setelah usulnya menjadi jaminan utang berakhir petaka.

Di masa kini, Ariyah yang gentayangan bertemu bersama dengan Yulia, Yudha, dan Tante Mus yang berusaha menghadapi mafia tanah bernama Bos Mintarjo yang mengancam rumah mereka. 

Dalam prosesnya, hubungan masa lalu dan aroma kayu manis menjadi kunci dalam memecahkan misteri yang melibatkan cinta, dendam, dan keberanian. 

Perjumpaan yang tak kunjung ada, perpisahan dengan orang-orang tercinta dan perasaan bersalah adalah hantu yang sesungguhnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait