URtainment

Galeri Indonesia Kaya Comeback, Suguhkan Wajah Baru Buat Penikmat Seni

William Ciputra, Sabtu, 13 Mei 2023 09.50 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Galeri Indonesia Kaya Comeback, Suguhkan Wajah Baru Buat Penikmat Seni
Image: Pemotongan pita reopening Galeri Indonesia Kaya oleh Giok Hartono dan Renitasari Adrian. (Istimewa)

Jakarta - Dua tahun sudah Galeri Indonesia Kaya tutup karena pandemi COVID-19. Namun, mulai Jumat (12/5/2023), Galeri Indonesia Kaya kembali dibuka dan siap menemani penikmat seni dengan wajah barunya. 

Program Director Galeri Indonesia Kaya (GIK), Renitasari Adrian menuturkan, pandemi COVID-19 memaksa GIK untuk mengalihkan operasionalnya menjadi online. 

Di satu sisi, tutupnya GIK dan beralihnya pertunjukan dalam format online dimanfaatkan pihaknya untuk mempercantik Galeri Indonesia Kaya yang berlokasi di Lantai 8 West Mall Grand Indonesia tersebut. 

“Pembukaan kembali GIK ini juga tidak lepas dari dukungan para pekerja seni, rekan-rekan media, dan para pecinta seni Indonesia yang sabar menantikan #GIKwajahbaru,” kata Renita dalam jumpa pers, Jumat. 

GIK sendiri merupakan ruang publik pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memadukan konsep edukasi dan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia. 

GIK merupakan komitmen Bakti Budaya Djarum Foundation dalam melestarikan dan memperkenalkan kesenian secara menyenangkan, terbuka untuk umum, dan gratis. 

Selain itu, GIK juga telah menjelma menjadi rumah bagi pekerja seni kreatif Indonesia. Total sudah ada 2000 pertunjukan seni yang diselenggarakan GIK, dengan jumlah pengunjung mencapai 600.000 sejak dibuka 2013 silam. 

Auditorium Modern

1683946032-Auditorium-GIK.jpgPenampakan Auditorium Galeri Indonesia Kaya. (Istimewa)

Wajah baru GIK tampil lebih modern. GIK memiliki auditorium berkapasitas 150 orang, yang bisa digunakan untuk workshop, penampilan tari, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, hingga pemutara film. 

Auditorium GIK kini dilengkapi fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis, termasuk pengunjung dan penontonnya.

Auditorium GIK sudah dilengkapi dengan panggung sebesar 13x3m dengan tiga buah screen dilengkapi proyektor utama 10.000 lumens dan projector pendukung 7.000 lumens, sound system dengan audio power mencapai 5000 watt, disertai dengan moving LED di atas panggung. 

Untuk dapat menggunakan semua fasilitas tersebut, masyarakat hanya perlu mengirimkan proposal program dan kegiatan yang mengangkat tema keIndonesiaan kepada tim GIK. 

Proses kurasi serta pengaturan jadwal pementasan dan promosi ditangani langsung oleh tim internal untuk kemudian dipilihlah program-program yang sesuai dengan konsep GIK.

Desain Baru GIK

1683946096-Pesona-Alam--dan-Cerita-Kita.jpgAplikasi Pesona Alam dan Cerita Kita menghiasi dinding Galeri Indonesia Kaya. (Istimewa)

Selain menampilkan ragam budaya nusantara di panggung budaya auditorium, konsep desain GIK ini tetap mengangkat ke-khas-an Indonesia dalam interior sentuhan rotan kekinian dengan motif pucuk rebung dan kembang tanjung, motif parang (pada ceiling). 

Berbagai aplikasi terbaru dihadirkan dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang interaktif dan menyenangkan.

Secara keseluruhan, terdapat 7 aplikasi yang terinspirasi dari ragam kekayaan Indonesia, antara lain: Bersatu Padu, Selaras Seirama, Sajian Rasa, Arundaya, Cerita Kita, Arungi, dan Pesona Alam.

Sesuai dengan tema besar konsep wajah baru GIK, penikmat seni disuguhkan dengan tema Bhinneka Tunggal Ika yang akan mewarnai pertunjukan sepanjang Mei ini. 

Untuk acara pembukaan kembali sekaligus pementasan perdana, GIK menghadirkan Tompi, Sri Panggung, dan Danang Suryonegoro. 

Sri Panggung adalah grup vokal wanita (trio) yang terbentuk dari berbagai program yang diselenggarakan oleh Indonesia Kaya. Grup ini terdiri atas Galabby, Louise Monique, dan Jessica Januar.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait