Diperiksa Polisi, MYD Minta Maaf dan Sebut Ini Hukuman dari Tuhan

Jakarta - Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus video syur Gisella Anastasia dan Michael Yukinobu Defretes (MYD) atau yang akrab disapa Nobu.
Kemarin (4/1/2021), giliran Nobu yang mendatangi Polda Metro Jaya untuk memberikan kesaksian terkait video syur dirinya dan Gisel.
Dirinya datang dengan didampingi kuasa hukumnya. Nobu pun diperiksa polisi selama 12 jam.
Usai diperiksa, wartawan langsung mengerubungi Nobu untuk meminta pernyataan. Kepada wartawan, Nobu mengaku menyesal atas kejadian ini.
"Untuk hal yang terjadi selama ini saya benar-benar menyesal. Saya benar-benar minta maaf ke seluruh masyarakat Indonesia, kepada keluarga saya, kepada pihak-pihak yang terkait, saya minta maaf untuk itu semua," ujar Nobu di Polda Metro Jaya, Senin (4/1/2021).
Ia juga mengatakan kalau perbuatannya mungkin adalah hukuman Tuhan padanya.
"Dan saya benar-benar menyesal atas semua yang sudah saya lakukan. Mungkin ini adalah hukuman dari Tuhan kepada saya," lanjutnya lagi.
Saat diperiksa polisi, Nobu menyatakan kalau video syur itu dibuatnya di Medan saat dirinya diminta Gisel untuk menjadi asisten manajer sementara.
"Saudara MYD memang bekerja di Jepang kemudian dipanggil, diundang oleh saudari GA untuk bisa bergabung bersama melakukan pekerjaan event," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (31/12/2020).
Keduanya mengakui kalau video syur tersebut dibuat di salah satu hotel daerah Medan, Sumatera Utara pada 2017.
Atas pengakuan dan bukti yang ada, polisi menetapkan Gisel dan Nobu sebagai tersangka.
Keduanya dikenakan Pasal 4 ayat 1 junto Pasal 29 atau Pasal 8 Undang-Undang nomor 44 tentang pornografi. Keduanya terancam 6 bulan atau paling lama 12 tahun penjara.
Sementara itu polisi masih melakukan pengusutan pada pihak yang menyebar video syur Gisel dan Nobu pertama kali ke media sosial.