Ide Supermarket Drive-Thru, Cocokkah Buat Situasi Sekarang?
Jakarta - Sebuah unggahan di Twitter tentang konsep supermarket drive through ramai diperbincangkan belum lama ini. Dalam video berdurasi 2 menit itu, akun @PardesSeleh menggambarkan desain supermarket, di mana pelanggan berbelanja dengan tetap mengendarai mobilnya.
Digambarkan, ada beberapa lorong untuk berbelanja, di mana pelanggan bisa memilih barang-barang yang akan dibelinya. Pelanggan bisa memilih lorong yang tersedia atau mengantri di belakang pelanggan lain.
Baca Juga: Belanja Pakai APD, Pasangan Suami Istri Diusir Petugas Supermarket
Dengan mengendarai mobilnya, pelanggan bisa mengambil barang-barang yang dibutuhkan dari rak penyimpanan dan menaruhnya ke atas conveyor. Conveyor tersebut akan membawa barang belanjaan ke petugas kasir, yang akan melayani proses pembayaran dan pengepakan barang. Sesudah itu, pelanggan bisa melanjutkan perjalanannya.
Selain itu, digambarkan pula proses penyetokkan barang dari gudang. Petugas gudang menaruh barang-barang yang akan dijual ke sebuah mesin. Lalu, mesin tersebut akan menempatkan barang-barang ke dalam rak penyimpanan.
Unggahan tersebut mendapatkan respons yang bervariasi dari para warganet. Salah satu warganet mempertanyakan risiko emisi karbon dan bau asap bahan bakar di makanan, akibat penggunaan mobil di dalam gedung supermarket.
Ada pula yang mengusulkan untuk memesannya terlebih dahulu lewat apps sehingga ketika pelanggan datang, barang belanjaan sudah siap dibawa.
Kira-kira, kalau ide seperti ini diwujudkan di Indonesia, apakah cocok untuk membantu proses physical distancing saat berbelanja? Lalu, akan terjadi kemacetan di dalam supermarket nggak, ya? Gimana menurut pendapat kamu, guys?