URtainment

Lomba Menari ‘The Floor Throne Vol. 8’ Digelar, Hadirkan Juri dari Luar Negeri

William Ciputra, Sabtu, 23 September 2023 19.24 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lomba Menari ‘The Floor Throne Vol. 8’ Digelar, Hadirkan Juri dari Luar Negeri
Image: Dance competition The Floor Throne Volume 8. (Istimewa)

Jakarta - Étoile Dance Center kembali menggelar kompetisi menari (dance competition) melalui ajang The Floor Throne Volume 8 di di 80 Proof Ultra, BSD, Sabtu (23/9/2023). 

CEO Etoile Dance Center, Archangela Lina Lukman menuturkan, The Floor Throne Vol.8 ini digelar untuk membangkitkan hype street dance yang sedang tinggi di tengah masyarakat. 

“Ajang ini diharapkan memberi informasi kepada masyarakat luas tentang scene street dance bahkan diharapkan mampu membuka mata banyak pihak tentang menjadi profesional dancer merupakan pilihan karier bagi anak muda di masa depan,” katanya dalam jumpa pers, Sabtu.

Ia menambahkan, Étoile Dance Center senantiasa ingin memperkuat scene tari dengan melibatkan beragam komunitas tari di Indonesia sehingga bisa melahirkan penari-penari generasi muda yang berani dan kompetitif.

The Floor Throne (TFT) Vol.8 ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat dengan adanya peningkatan dari segi peserta. Padahal TFT Vol.7 tahun lalu mempertemukan beraneka ragam komunitas street dance dari dalam dan luar negeri. 

Ketua Pelaksana The Floor Throne Volume 8 Beatricea Larisa mengatakan, TFT Vol.8 ini mengusung tema Now or Never. Tujuannya untuk mengajak para street dancers agar berani meraih kemenangan tanpa ragu untuk dicapai sekarang atau tidak sama sekali.

Tema ini juga sejalan dengan tagline The Floor Throne pada tiap tahunnya Claim the Throne dan menggambarkan lambang takhta kemenangan. 

“Tema Now or Never menjadi penting bukan saja untuk para dancer menunjukkan keterampilannya di hadapan juri, tetapi juga dorongan pada seluruh dance enthusiast di Indonesia untuk berani mengambil inisiatif bersama mengembangkan scene dance Tanah Air,” kata Beatricea. 

Ia menambahkan, The Floor Throne bukan saja ajang kompetisi street dance tetapi media bagi seluruh komunitas untuk memperkuat jejaring, belajar bersama, dan meraih tujuan besar bersama mengembangkan dan menguatkan scene dance di Indonesia.

Deretan Juri TFT Vol.8

1695471517-The-Floor-Throne-Volume-8.jpg CEO dan Founfer Étoile Dance Center serta Ketua Pelaksana The Floor Throne Volume 8. (Urbanasia)

Untuk memperkuat scene dance Tanah Air, The Floor Throne selalu mengundang juri OG (Old Generation) dari luar negeri. Hal ini dilakukan agar para dance enthusiast dari berbagai komunitas bisa belajar secara langsung dari kreatornya. 

Tahun ini The Floor Throne Vol. 8 mendatangkan Todd Williamson koreografer KPOP Idol (AESPA & Lesserafim) dan penyanyi Ciara, Julian Deguzman koreografer NCT127 ‘Kick It’, dan Arief Surahman dari Indonesia sebagai juri Competition. 

Sementara, Henry Link Brian, salah satu anggota grup Elite Force Crew (koreografer hip-hop artis pertama di US), Kang Dokyun poppers dari Korea Selatan, dan Danzel Marsono sebagai perwakilan juri dari Indonesia yang sedang meniti karier tari di Amerika Serikat sebagai juri Battle.

Ada empat kategori lomba, yaitu Dance Competition, Solo/Duo Competition, 1vs1 Openstyle Battle, dan Crew VS Crew Openstyle Battle. 

Para peserta akan berjuang habis-habisan untuk memenangkan lomba dan membawa pulang hadiah sebesar Rp 34.000.000.

Dalam meramaikan kompetisi, The Floor Throne Vol. 8 menghadirkan MC nan tumbuh besar dalam budaya hiphop, Raben, dan rapper Gunz atau akrab dipanggil Tukang Cukur Hip-Hop. 

Selain itu ada pula DJ Gandhi Fruthless untuk memandu peserta saat meliuk-liukan tubuh di dance floor.

Workshop Bareng Juri

1695471639-The-Floor-Throne-Vol-8.jpg Pembukaan The Floor Throne Volume 8. (Urbanasia)

Selain lomba, dalam rangkaian gelaran The Floor Throne Volume 8 juga digelar sesi workshop bersama para juri dengan segudang pengalaman di dunia dance.

Founder The Floor Throne, Yoshida Tatsuo menjelaskan, workshop dancing ini digelar agar sejalan dengan tujuan awal The Floor Throne, yaitu menjadi wadah untuk para dancer dari berbagai komunitas berkumpul bertukar ide, ilmu, dan pengalaman, serta segala hal menyangkut dunia tari.

“Maka ragam acara untuk mengembangkan tujuan besar mempertemukan komunitas dance dari dalam dan luar negeri selalu diadakan di samping menggelar lomba,” kata Yoshida.

The Floor Throne, imbihnya, juga sangat terbuka san turut mendorong kemunculan ide-ide baru dan segar dalam pengembangan scene tari di dalam berbagai kesempatan selama acara berlangsung.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait