URtainment

Museum di Belanda Gelar Pameran tentang Revolusi Kemerdekaan Indonesia

Shelly Lisdya, Kamis, 10 Februari 2022 10.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Museum di Belanda Gelar Pameran tentang Revolusi Kemerdekaan Indonesia
Image: Pemandangan luar Museum Nasional di Amsterdam dengan poster yang mengiklankan pertunjukan, “Revolusi! Indonesia Merdeka”, Rabu, 9 Februari 2022. (AP photo/Mike Corder via ANTARA)

Jakarta - Mulai Februari hingga Juni 2022, pameran 'Revolusi! Indonesia Merdeka' di Rijksmuseum, Amsterdam mulai digelar. 

'Revolusi! Indonesia Merdeka' menyajikan pandangan yang beragam tentang penjajahan bangsa Asia Tenggara dari Perang Dunia II selama tiga abad pemerintahan kolonial. 

Di pameran 'Revolusi! Kemerdekaan Indonesia' di Rijksmuseum Amsterdam, terdapat lebih dari 20 kisah pribadi yang menceritakan sejarah Indonesia merdeka.

Ada pula video pasukan Belanda yang mengawasi pembakaran rumah di sebuah desa Indonesia diputar di salah satu ruangan Museum Rijks. 

Beberapa meter jauhnya, ada pakaian bayi yang dijahit dari sampul buku, satu-satunya potongan kain yang bisa ditemukan ibu, diletakkan di Museum. Kemudian pajangan yang menampilkan dua elemen penderitaan berbeda-beda, antara Belanda dan Indonesia.

"Susunan pakaian bayi memang terlihat tidak menunjukkan kekerasan secara langsung, tetapi dampak tidak langsung dari kekerasan yang ditunjukkan oleh benda-benda ini," kata direktur museum Taco Dibbits kepada The Associated Press, dikutip Urbanasia, Kamis (10/2/2022). 

Pameran ini meliputi lukisan, propaganda, video dan foto-foto gejolak transformasi Hindia Belanda menjadi Indonesia.

Pertunjukan ini merupakan bagian dari pameran Museum Rijks terhadap masa lalu kolonial Belanda yang tahun lalu menampilkan pameran besar tentang peran negara dalam perdagangan budak global.

“Jika Anda melihat sistem pendidikan Belanda, kemerdekaan Indonesia digambarkan dari perspektif Belanda, dan ini dinilai sangat penting untuk terus memperluas sejarah kita," kata Dibbits. 

Seperti yang diketahui, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, dan menyatakan berakhirnya penjaajahan Jepang pada Perang Dunia II serta 350 tahun pemerintahan kolonial Belanda.

Namun Belanda berjuang keras untuk mempertahankan kendali selama empat tahun sebelum mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1949. 

Kemudian pada kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 2020, Raja Willem-Alexander meminta maaf atas 'kekerasan berlebihan dari pihak Belanda' selama perjuangan kemerdekaan. 

Sebuah penelitian besar proyek kekerasan itu akan mempresentasikan temuannya akhir bulan ini.

Remco Raben, seorang profesor sejarah di Universitas Amsterdam, mengatakan, pameran ini merupakan terobosan dalam pendekatannya. 

"Ini pertama kalinya revolusi Indonesia dipresentasikan kepada publik Belanda sebagai revolusi Indonesia dan bukan hanya sebagai pengalaman Belanda dalam perang dekolonisasi di Indonesia,” kata Remco. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait