Nini Thowong, Seni Sakral Memasukkan Roh dalam Boneka

Jakarta - Indonesia dikenal sebagai negara tradisi dan kebudayaan beragam yang mengandung ritualitas dan sakralitas.
Salah satu kesenian rakyat Indonesia, utamanya Jawa, yang kental unsur ritual yang tinggi adalah nini thowong, yakni sebuah kegiatan memasukkan roh ke dalam boneka.
Merangkum berbagai sumber, Selasa (12/7/2022), seni sekaligus permainan spiritual ini konon sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram Islam yang dipimpin oleh Panembahan Senapati.
Dalam kepercayaan Jawa kuno, dunia roh diyakini memiliki kekuatan magis dalam membantu manusia. Nini thowong merupakan tradisi dari masyarakat Grudo yang mitosnya berfungsi untuk menyembuhkan penyakit, meminta keselamatan, memanggil hujan, mencari barang yang hilang, atau pengobatan.
Nini Thowong diyakini berasal dari Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Nini thowong sendiri dipimpin oleh seorang pawang yang disebut Mbah Paeran. Mbah Paeran yang dipilih haruslah seorang abangan (orang yang kejawennya kuat).
Pengertian Nini Thowong
Mengutip laman Jogjaprov, Nini dalam bahasa Jawa artinya embah wedok (nenek), sementara thowong berarti kosong. Maka dari itu, Nini Thowong berarti seorang perempuan tua (roh halus) dan memasuki tempat yang kosong, yakni boneka.
Pertunjukan Nini Thowong
Pertunjukan Nini Thowong dimainkan oleh ibu-ibu yang menari sambil memegang boneka yang dipimpin oleh Mbah Paeran. Keberadaan boneka tersebut digunakan sebagai media isyarat untuk mencari obat dengan bantuan roh. Boneka yang dipegang tersebut dapat mengangguk, berputar, melambaikan tangan, menggelengkan kepala, dan meloncat-loncat.
Penonton dalam pertunjukan Nini Thowong wajib menjaga sopan santun, baik dalam ucapan maupun tindakan. Karena jika terdapat penonton yang tidak menjaga sopan santun, maka Nini Thowong akan marah dan menabrakkan badannya ke penonton tersebut.