Raffi Ahmad Bangun Kebun Binatang di PIK, Tuai Pro Kontra Netizen
Jakarta - Presenter Raffi Ahmad berencana membangun kebun binatang baru lewat perusahaannya, RANS Entertainment. Kebun binatang yang diberi nama 'RANS Carnaval City Zoo' itu bakal segera dibangun di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Jakarta Utara.
Kabar tersebut dibagikan Raffi lewat akun Instagram resminya pada Jumat (17/12/2021) lalu. Ia mengatakan bahwa bahwa kebun binatang itu akan dibuka untuk publik pada pertengahan tahun depan.
"Bismillah .... Ground Breaking Rans Carnaval City Zoo PIK2. Mohon Doanyaaa Ada apa aja yaaaa Binatang yang ada di sini ??? Insyallah Pertengahan Tahun depan Open For Public " tulis Raffi lewat postingannya di Instagram.
Ia pun mengatakan bahwa kebun binatang ini adalah hadiah dari dirinya dan sang istri untuk kedua anak mereka, Rafathar dan Rayyanza.
"Commminnggg Sooonnn .... Rans Carnaval Zoo !!!! Kado untuk Rafathar dan Rayyanza dan tentunyaaa untuk seluruh anak anak INDONESIA Semangaaaaaat ," ungkap Raffi di postingan lainnya.
Tanggapi Rencana Raffi, Davina Veronica Sampaikan Kritik Pedas Lewat Instagram
Rencana Raffi itu pun kini menjadi sorotan publik. Banyak yang gembira dengan kabar tersebut, namun ada juga yang mengkritik rencana itu.
Salah satunya aktris sekaligus aktivis pencinta hewan, Davina Veronica. Founder Natha Satwa Nusantara itu menyampaikan kritiknya di Instagram terkait rencana Raffi membangun kebun binatang.
Lewat postingannya di Instagram, Davina mengaku dapat banyak pertanyaan soal rencana membangun kebun binatang baru itu. Ia pun menjelaskan bahwa sebenarnya hewan boleh berada di kebun binatang jika prinsip-prinsip dan koridor-koridor hewan diperhatikan dengan benar dan tidak disalahgunakan di sana.
Selain itu dana untuk hewan yang masuk ke sana tidak dikorupsi, hewan tidak dieksploitasi, serta orang-orang yang bekerja di kebun binatang harus punya standart keahlian atau kemampuan tertentu dan berdedikasi dalam merawat hewan. Hal ini, menurutnya harus benar-benar diterapkan untuk melindungi berbagai satwa, baik yang terancam punah maupun karena habitatnya yang rusak.
"But, let’s face it, Indonesia is terrible with zoo! Banyak sekali kasus kematian satwa liar di bonbin2 di Indonesia. Satwa2 bonbin di Indonesia kondisinya sangat menyedihkan & memprihatinkan. Animal welfare-nya tidak diperhatikan bahkan tidak dipenuhi," kata Davina seperti dikutip Urbanasia pada Selasa (21/12/2021).
Kebun binatang, kata Davina, punya tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan hidup hewan. Bahkan hingga saat ini menurutnya masih banyak 'PR' kebun binatang di Indonesia yang perlu diselesaikan.
"Kenapa orang crazy rich itu tidak memperbaiki zoo yang ada? Kalau peduli kenapa tidak perbaiki kabun binatang ragunan? Mestinya bonbin2 yang ada di negeri ini diperbaiki bahkan harus ada yg ditutup karena tidak layak, ini kok malah mau bikin baru?!" ungkap Davina.
"Dengan segala hormat dan keyakinan bahwa Anda beritikad baik, tapi dengan hal-hal yang kami utarakan di atas, jika Anda masih terus akan melanjutkan niat tsb, pertanyaan besarnya adalah: dengan kesadaran tsb sanggupkah Anda untuk melanjutkan rencana tsb dan/atau tegakah Anda mengorbankan hewan-hewan tsb untuk hidup terkurung di kandang dan ditangani oleh orang-orang yang tidak jelas komitmennya thd kesejahteraan hewan-hewan tsb setiap harinya untuk jangka yang sangat panjang? Pernahkan Anda meninjau langsung berbagai hewan yang dipelihara di bonbin2 di Indonesia? You may libe far away from the zoo and attend to other interesting businesses but the animals are stuck there - forever. Jakarta butuh apa? Jelas bukan zoo lagi," lanjut Davina panjang lebar.
Daripada membangun kebun binatang, imbuh Davina, harusnya niat itu diganti dengan membangun taman yang bisa diakses masyarakat secara gratis di area kota yang jarang memiliki taman kota. Seperti misalnya King's Park di Perth, Botany Garden di Sydney, hingga Albert's Park di Aucland.
"Manfaatnya banyak. Satu, jadi paru2 kota/bikin adem. Dua, orang bisa santai sejenak dari hutan beton. Tiga, melestarikan bbrp tanaman, juga unggas yg berkeliaran benas di taman yang luas itu," jelasnya.
"Nama pribadi bisa dipakai utk taman itu, misalnya Davina's Park atau pakai nama kota ini, Jakarta Central Park," pungkasnya.